Jelajahi Kisah Terbaru Prabowo Subianto yang humanis Setiap Waktu
Berita  

Bakar Jenggot Joe Biden dan Peningkatan Kehebatan Teknologi China

Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) sedang khawatir dengan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang dimiliki oleh China.
Pakar keamanan siber AS mendesak panel Kongres untuk segera mengatasi ancaman yang ditimbulkan oleh AI buatan China.
Kekhawatiran ini terutama terkait sektor militer, bisnis, dan teknologi AS yang dapat tertinggal jauh dari upaya China dalam mendominasi perekonomian dunia.
AI merupakan program komputer yang dapat menghasilkan teks, gambar, dan konten lainnya yang realistis berdasarkan data yang dimasukkan ke dalamnya. Model AI generatif belajar dari pola dan struktur data tersebut, dan kemudian menghasilkan data baru dengan karakteristik serupa.
“Teknologi ini juga dapat memecahkan kode dan sistem keamanan siber apa pun,” kata Rep. Darrell Issa, R-Calif., ketua Subkomite Pengadilan, Kekayaan Intelektual, dan Internet AS, seperti yang dilansir oleh The Well News, Jumat (20/10/2023).
Para pakar keamanan siber mengatakan bahwa China sering kali tidak bersaing secara adil dan sering kali berhasil membobol sistem komputer AS.
“China sedang mencoba untuk mencapai dominasi industri di abad ke-21,” kata Benjamin Jensen, peneliti senior di Program Keamanan Internasional di Pusat Studi Strategis dan Internasional.
“Dampak pencurian ini sangat mengkhawatirkan,” tambahnya.
Dia juga menyatakan bahwa satu dari lima perusahaan AS telah mengalami pencurian kekayaan intelektualnya, dan hal ini sering terjadi melalui peretasan oleh agen pemerintah China. Kekayaan intelektual mengacu pada paten dan hak cipta yang memberikan hak eksklusif kepada penemu dan penulis untuk mendapatkan keuntungan dari inovasi mereka.
Risiko pencurian data ini paling besar terjadi pada usaha kecil yang menyumbang 44% dari perekonomian AS.
Tidak hanya sektor bisnis, Departemen Kehakiman dan Militer AS juga telah menemukan infiltrasi lain yang dilakukan oleh pemerintah China. Negara tersebut dituduh menyebarkan disinformasi di media sosial yang mengatakan bahwa kebakaran di Maui, Hawaii, yang terjadi pada bulan Agustus dan menewaskan 98 orang, disebabkan oleh uji coba senjata militer AS.
Kongres saat ini sedang mencari strategi baru untuk menghadapi masalah ini. Salah satu saran yang dibahas adalah adanya perjanjian internasional dan kerja sama untuk memblokir perlindungan AI dari pihak yang tidak diinginkan.
Anggota parlemen juga membahas perlunya peningkatan pendanaan karena pengeluaran China dalam bidang tenaga kerja, peralatan, dan pengembangan AI sangat tinggi dibandingkan dengan AS. Pemerintah AS berencana mengeluarkan dana sebesar US$5,5 miliar untuk AI tahun depan, sedangkan China telah menghabiskan US$14,75 miliar.
“Kongres harus membuat aturan yang tepat dalam pengaturan AI,” kata John Brennan, manajer umum perusahaan manajemen data Scale AI.
Beberapa rancangan undang-undang juga sedang menunggu keputusan di Kongres yang bertujuan untuk menyeimbangkan keamanan siber dengan risiko campur tangan pemerintah yang dapat menghambat perkembangan teknologi. Undang-undang tersebut berfokus pada perlindungan data yang dapat dicuri dan digunakan oleh musuh dalam model AI.

[Gambas:Video CNBC]

(Artikel Selanjutnya) Joe Biden Blokir China, Chip Amerika Untung Gila-Gilaan.

(fab/fab)

Exit mobile version