Proyek Hot Backup Satellite (HBS) telah dihentikan, menurut Menteri Budi Arie Setiadi. Keputusan ini diambil setelah melakukan kajian teknis oleh Tim Satgas Bakti Kominfo. Informasi lebih lanjut dapat dihubungi langsung pihak Satgas. Budi menjelaskan bahwa tim satgas memutuskan untuk menghentikan proyek ini. CNBC Indonesia juga telah mencoba menghubungi Ketua Satgas Bakti Kominfo, Sarwoto Atmosutarno, namun belum ada tanggapan hingga berita ini dipublikasikan. Satelit HBS sendiri direncanakan sebagai back-up Satria-1 yang diluncurkan pada bulan Juni lalu. Sebelumnya, HBS direncanakan akan beroperasi bersama dengan Satria pada akhir tahun ini. Namun, Satria-1 sendiri baru akan sampai ke titik orbit pada akhir 2023 dan kemungkinan baru akan beroperasi pada awal tahun depan. Menurut Kominfo, HBS akan digunakan di sekitar 20 ribu titik fasilitas layanan publik di seluruh Indonesia. Satelit ini dibuat oleh perusahaan AS, Boeing. Tender proyek HBS dimenangkan oleh konsorsium Nusantara Jaya, yang terdiri dari perusahaan PT Satelit Nusantara Lima, PT DSST Mas Gemilang, PT Pasifik Satelit Nusantara, dan PT Palapa Satelit Nusa Sejahtera. Pengadaan HBS membutuhkan dana investasi sebesar Rp 5,2 triliun, sementara biaya pengoperasian dan pemeliharaan infrastruktur HBS mencapai Rp 475,2 miliar.
Kominfo Menggagalkan Proyek Satelit HBS yang Bernilai Rp 5,2 Triliun
Read Also
Recommendation for You
Ratusan pager meledak dan menimbulkan korban jiwa di Lebanon. Meledaknya pager disinyalir dilakukan oleh Israel….
Jensen Huang, bos Nvidia, mendiskusikan kemungkinan serangan yang dilakukan China terhadap Taiwan. Huang menyatakan bahwa…
China berhasil membuktikan kemampuannya untuk bertahan meskipun dihadapkan pada pemblokiran teknologi chip buatan Amerika Serikat….
Jakarta, CNBC Indonesia – Banyak orang sering mengeluh menerima panggilan telepon dari orang yang tidak…