Jelajahi Kisah Terbaru Prabowo Subianto yang humanis Setiap Waktu
Berita  

AS Memutuskan Hubungan dengan 42 Perusahaan China Akibat Kerja Sama dengan Rusia

Pemerintah Amerika Serikat (AS) baru-baru ini memperbarui daftar hitam izin ekspor untuk puluhan perusahaan China. Ada 42 perusahaan yang dimasukkan dalam daftar tersebut oleh Kementerian Perdagangan AS.

Kali ini, pemerintah Joe Biden alasan bahwa semua perusahaan yang dimasukkan ke dalam daftar hitam tersebut mendukung militer Rusia. Salah satu hal yang dilarang adalah material pembuat rudal drone negara tersebut.

Perang antara Rusia dan Ukraina telah berlangsung sejak tahun lalu. Baru-baru ini, Rusia menggunakan rudal untuk menyerang area utara Ukraina dan menewaskan 52 orang.

Salah satu hal yang ditahan dalam daftar hitam tersebut adalah sirkuit khusus, termasuk mikroelektronik yang digunakan untuk membangun sistem presisi pada rudal drone. Pihak kementerian menganggap rudal dan drone Rusia sebagai alat penting dalam melawan Ukraina.

“Penambahan daftar larangan ekspor baru yang kami umumkan memiliki pesan penting. Jika ada negara yang menyediakan sistem pertahanan Rusia menggunakan teknologi AS, kami akan mengambil tindakan tegas,” kata Matthew Axelrod, Asisten Menteri Penegakan Ekspor AS seperti yang dikutip dari Reuters.

Namun, tidak hanya perusahaan China yang masuk dalam daftar tersebut. Terdapat juga tujuh entitas dari negara lain seperti Finlandia, Jerman, India, Turki, Uni Emirat Arab, dan Inggris.

Pihak China telah memberikan tanggapan terkait hal ini. Kementerian Perdagangan China menyebut tindakan AS sebagai sikap sewenang-wenang yang bertujuan untuk melumpuhkan ekonomi China yang dipimpin oleh Xi Jinping. Kementerian tersebut meminta pemerintah AS untuk menghentikan tindakannya dan berhenti menekan perusahaan-perusahaan China.

Sumber: CNBC Indonesia