Dua raksasa China, Alibaba dan Xiaomi, telah menginvestasikan modal ke dalam sebuah startup kecerdasan buatan (AI) untuk bersaing dengan pemain utama chatbot dunia saat ini, yaitu ChatGPT yang dimiliki oleh OpenAI. Selain Alibaba dan Xiaomi, Tencent, Sequoia, dan Hillhouse juga turut berinvestasi dalam startup ini.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan, startup bernama Zhipu telah berhasil mengumpulkan dana sebesar lebih dari 2,5 miliar yuan (sekitar Rp 5,4 triliun). Zhipu merupakan startup yang mengembangkan model AI yang dilatih dengan menggunakan data dalam jumlah besar. Diharapkan dengan adanya data tersebut, aplikasi-aplikasi dapat dihasilkan.
Perusahaan ini juga telah merilis chatbot AI generatifnya sendiri, dimana AI tersebut akan menghasilkan jawaban sesuai dengan respon dari pengguna.
ChatGPT telah menjadi chatbot yang menjadi pusat perhatian industri AI. Sejak peluncurannya tahun lalu, banyak perusahaan di berbagai negara berusaha untuk mengembangkan produk AI mereka sendiri. Hal ini juga terjadi di China, karena AI sedang berkembang pesat di negara tersebut.
China melihat AI dapat membantu meningkatkan output perekonomian di dalam negerinya. Negara ini berencana untuk meningkatkan daya komputasi sebesar 50% pada tahun 2025, guna mendukung pengembangan aplikasi AI.
Selain itu, banyak perusahaan teknologi China yang turut mendanai startup-startup tersebut. Salah satunya adalah Baichuan yang baru-baru ini mengumumkan telah mendapatkan pendanaan sebesar US$300 juta. Alibaba dan Tencent menjadi beberapa investor dalam startup-startup AI tersebut.
Tidak hanya mendanai, perusahaan-perusahaan teknologi China juga turut mengembangkan AI mereka sendiri dan telah merilis produk-produk AI mereka.
Namun, upaya China ini juga mendapat tantangan dari Amerika Serikat (AS). Kedua negara ini diketahui memiliki hubungan yang kurang baik dan terus berusaha untuk mendominasi di berbagai bidang, termasuk teknologi.
