Fenomena El Nino diperkirakan akan berlanjut pada tingkat moderat hingga Desember 2023 – Januari 2024. BMKG memprediksi bahwa El Nino moderat ini akan berakhir pada Februari 2024. Pada bulan Maret tahun depan, El Nino akan tetap ada tetapi sudah melemah menuju netral.
Sementara itu, Indian Ocean Dipole (IOD) positif diperkirakan akan bertahan hingga akhir tahun 2023.
“Meskipun grafiknya menunjukkan kecenderungan penurunan, El Nino pada tingkat moderat akan berlanjut hingga bulan Desember, Januari, Februari 2024,” kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam webinar berjudul Kapan Musim Hujan akan Datang pada Sabtu (28/10/2023).
El Nino adalah fenomena pemanasan suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur. Pemanasan ini menyebabkan pergeseran pusat pertumbuhan awan dari wilayah Indonesia ke wilayah Samudra Pasifik Tengah dan Timur, yang mengakibatkan penurunan curah hujan di Indonesia.
Ketika El Nino mulai berakhir, suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur mulai menjadi lebih dingin. Hal ini menyebabkan pusat pertumbuhan awan kembali bergeser ke wilayah Indonesia dan menyebabkan peningkatan curah hujan di Indonesia.
Dwikorita mengatakan bahwa hujan lebat dapat menjadi tanda berakhirnya El Nino, tetapi perlu diingat bahwa hujan lebat tidak selalu mengindikasikan berakhirnya El Nino. Hujan lebat juga dapat terjadi karena faktor lain, seperti monsun atau La Nina. Oleh karena itu, diperlukan analisis data cuaca dan iklim secara menyeluruh untuk memastikan apakah El Nino benar-benar berakhir.
Artikel Selanjutnya
Peringatan BMKG, 7 Daerah RI Terancam Petaka Panas Mendidih
-(haa/haa)-