Elon Musk, secara tidak langsung, melakukan investasi yang berisiko dengan mengakuisisi Twitter tahun lalu senilai $44 miliar atau sekitar Rp 698 triliun. Namun, saat ini perusahaan yang telah mengubah namanya menjadi X hanya memiliki nilai sebesar $19 miliar atau sekitar Rp 301 triliun.
Pada awal pekan ini, pegawai yang tersisa di perusahaan X diberikan penghargaan saham dengan nilai valuasi $19 miliar atau sebesar $45 per lembar saham, seperti yang tertulis dalam dokumen internal yang dilihat oleh The Verge.
Harga tersebut mengalami penurunan sebesar 55% dari harga pembelian yang dilakukan Musk. Dalam dokumen tersebut juga dijelaskan bahwa nilai perusahaan per lembar sahamnya ditentukan oleh dewan direksi berdasarkan beberapa faktor.
Setelah mengakuisisi X, Musk mengungkapkan keinginannya untuk mengubah model kompensasi perusahaan tersebut agar mirip dengan SpaceX, perusahaan miliknya yang bergerak di sektor roket dan satelit. Mekanisme kompensasinya adalah pegawai memegang saham secara privat namun dapat menjualnya ke investor eksternal. Jenis saham yang diberikan kepada pegawai dinamakan “restricted stock units” (RSU).
RSU ini diperoleh selama empat tahun sejak tanggal pemberian dan memerlukan “peristiwa likuiditas”, seperti IPO atau penjualan perusahaan, agar dapat dikenakan pajak sebagai pendapatan, seperti yang tercantum dalam dokumen internal tersebut.
Sejak diakuisisi oleh Musk hingga saat ini, pegawai tidak mengetahui nilai perusahaan. Namun, penghargaan saham yang diberikan memberikan jawaban atas pertanyaan mereka selama setahun terakhir.
