Jelajahi Kisah Terbaru Prabowo Subianto yang humanis Setiap Waktu
Berita  

Satria-1 Mengorbit dan Mengirim Sinyal ke 11 Kota di Indonesia

Satria-1 Mengorbit dan Mengirim Sinyal ke 11 Kota di Indonesia

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengingatkan betapa pentingnya penggunaan satelit untuk konektivitas di Indonesia. Hal ini diungkapkan setelah satelit Satria-1 berhasil masuk ke orbit pada Senin (30/10/2023).

“Bisa dikatakan bahwa penggunaan teknologi satelit sangat penting bagi negara kita yang memiliki wilayah yang luas,” ujar Budi di kantor Kementerian Kominfo, Kamis (2/11/2023).

Setelah mencapai orbit, dilakukan serangkaian persiapan, termasuk mempersiapkan stasiun di Bumi untuk menerima sinyal dari satelit. “Pekerjaan pada segmen darat sedang dilakukan dan diharapkan dapat melayani masyarakat pada awal tahun depan,” kata Budi.

Ada sebanyak 11 stasiun Bumi yang disiapkan, tersebar di seluruh Indonesia. Salah satunya adalah stasiun di Cikarang, Jawa Barat, yang akan menjadi stasiun kontrol utama dan pusat operasi jaringan (Network Operation Center) untuk satelit ini. Sementara itu, stasiun di Banjarmasin akan berperan sebagai stasiun kontrol cadangan. Sisanya berada di Batam, Pontianak, Tarakan, Manado, Kupang, Ambon, Manokwari, Timika, dan Jayapura.

Satelit Satria-1 ditempatkan pada orbit 146 derajat Bujur Timur. Setelah diluncurkan pada 18 Juni 2023 di Amerika Serikat, satelit ini membutuhkan waktu empat bulan untuk sampai ke slot orbitnya. Saat ini, dilakukan uji coba komunikasi dan diharapkan akan selesai pada akhir November. Selanjutnya, akan dilakukan uji coba keseluruhan untuk dapat segera beroperasi penuh.

Satelit Satria-1 menggunakan teknologi Very High-throughput Satellite (VHTS) dengan kapasitas mencapai 150 Gbps. Satelit ini akan melayani daerah-daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) di seluruh Indonesia.