Jelajahi Kisah Terbaru Prabowo Subianto yang humanis Setiap Waktu
Berita  

Sistem Keamanan Kementerian Pertahanan Diretas, Indonesia Menghadapi Krisis Siber

Jakarta, CNBC Indonesia – Beberapa kali terjadi dugaan peretasan dan penjualan data sensitif milik pemerintah atau lembaga di Indonesia. Terakhir, situs Kementerian Pertahanan diduga diretas dan datanya dijual.

Ketika ditanya mengenai hal ini, Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSREC, Pratama Persadha mengakui bahwa pertahanan siber Indonesia sangat lemah. Para hacker dengan mudah menemukan celah keamanan untuk membobol sistem lembaga pemerintahan Indonesia.

“Sebenarnya ini dicermati oleh Kementerian Pertahanan sendiri. Dari pengamatan saya, beberapa peretasan yang terjadi di lembaga pemerintah kita memang menunjukkan bahwa pertahanan siber sangat lemah,” jelas Pratama, dalam Profit CNBC Indonesia, Jumat (3/11/2023).

Menurutnya, pemilik sistem kadang-kadang merasa bahwa semuanya berjalan dengan baik dan diakses dengan baik. Mereka tidak memperhatikan adanya kelemahan dalam sistem tersebut.

Padahal, keamanan siber selalu berkembang. Pemilik website seharusnya selalu memantau sistem setiap harinya.

“Ini seringkali tidak disadari. Banyak admin-admin lembaga pemerintah yang terlena merasa sistemnya baik-baik saja dan bisa berjalan dengan baik. Ternyata kelemahan dalam sistem tidak diperhatikan,” kata Pratama.

Dalam kesempatan itu, Pratama mengatakan bahwa para hacker terus menggunakan teknologi yang canggih dalam melakukan kejahatan. Bahkan, dia menyebutkan bahwa peretasan telah menggunakan kecerdasan buatan (AI).

“Mereka dilengkapi dengan teknologi canggih sehingga bisa menggunakan metode peretasan dengan presisi untuk masuk ke dalam sistem yang mereka tuju,” ungkapnya.

Penggunaan teknologi canggih seharusnya menjadi perhatian semua pihak. Mengingat teknologi seperti AI dapat terus melakukan proses yang diinginkan dengan konsisten dan dapat mengungguli manusia.

Pratama mengingatkan bahwa semua pihak juga harus melawan kecerdasan teknologi tersebut. Yakni, harus menggunakan sistem yang canggih dalam platform yang dimiliki.

“Kita harus memperhatikannya dan mulai berpikir untuk menggunakan sistem yang cukup canggih guna melawan para peretas ini,” jelasnya.