Jelajahi Kisah Terbaru Prabowo Subianto yang humanis Setiap Waktu
Berita  

Terbitnya Perpres Joe Biden Menghadirkan Ketegangan Seperti Menonton Mission Impossible

Terbitnya Perpres Joe Biden Menghadirkan Ketegangan Seperti Menonton Mission Impossible

Presiden Amerika Serikat Joe Biden baru-baru ini mengeluarkan peraturan presiden mengenai kecerdasan buatan (AI). Salah satu alasan di balik regulasi ini ternyata terinspirasi dari film terbaru Mission Impossible yang dibintangi Tom Cruise.

Dalam wawancara dengan stasiun televisi AS, PBS, seorang pejabat Gedung Putih, Bruce Reed, menjelaskan tentang proses penyusunan regulasi AI oleh AS. Bruce Reed adalah Kepala Staf Gedung Putih, yang biasanya merupakan orang dekat Presiden AS dan bertugas di kantor sebelah Oval Office.

Menurut Bruce Reed, ia dan Presiden Biden menonton film Mission: Impossible – Dead Reckoning Part One di Camp David pada awal tahun ini. Film Hollywood ini menggambarkan teknologi AI dan membuat pengaruh yang kuat pada Presiden Biden yang sudah berusia 80 tahun. Di dalam film itu, Tom Cruise memerankan karakter Ethan Hawke yang menghadapi musuh bernama The Entity.

The Entity dalam film tersebut merupakan AI yang jahat dan menjadi dalang di balik peristiwa terorisme dan bencana di seluruh dunia. Meskipun kejadian yang diceritakan dalam film tersebut jauh dari kenyataan, film ini berhasil menggambarkan potensi dan bahaya AI kepada Presiden Biden.

Selain film, Presiden Biden juga terpengaruh oleh gambar-gambar yang dibuat menggunakan AI, termasuk gambar anjing peliharaannya. Menurut Bruce Reed, staf Gedung Putih membuat gambar rekayasa menggunakan AI dan Presiden Biden menyadari bagaimana AI dapat membuat puisi yang buruk.

Meskipun The Entity dalam film Mission Impossible tidak realistis, pemerintah AS telah mengambil langkah-langkah untuk mengendalikan potensi bahaya AI. Presiden Joe Biden telah mengeluarkan 10 mandat mengenai regulasi AI, yang meliputi:

1. Pengembang perusahaan dominan AI harus membagikan hasil pengujian keamanan kepada pemerintah.
2. Pengujian keamanan teknologi AI harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh National Institute of Standards Technology.
3. Perusahaan harus memprioritaskan keamanan dalam pengembangan model AI yang berkaitan dengan sains dan biologi.
4. Konten yang dihasilkan oleh AI harus dilabeli.
5. Program “AI Cyber Challenge” akan diteruskan untuk meningkatkan keamanan sistem AI.
6. Pemerintah akan bertumpu pada Kongres untuk mengatur privasi data.
7. Evaluasi akan dilakukan terhadap kebijakan data perusahaan teknologi.
8. Diskriminasi yang dilakukan oleh AI harus dihapuskan.
9. Bakat-bakat global yang terbaik akan ditarik untuk mengembangkan AI.
10. Pengembangan AI harus tetap melindungi lapangan pekerjaan manusia yang tersedia saat ini.

Dengan adanya regulasi ini, diharapkan pemanfaatan kecerdasan buatan dapat dilakukan dengan aman dan bertanggung jawab.