Perusahaan di India yang menjual HP wajib merancang perangkat seluler agar dapat digunakan untuk menonton TV. Namun, Samsung dan Qualcomm termasuk di antara merek yang menentang kebijakan tersebut.
Mereka memberikan alasan bahwa perubahan pada hardware akan menaikkan harga perangkat itu sebesar US$30.
India sedang mempertimbangkan kebijakan yang mewajibkan smartphone dilengkapi dengan perangkat keras untuk menerima sinyal TV langsung tanpa memerlukan jaringan seluler.
Mereka mengusulkan penggunaan teknologi ATSC 3.0 yang populer di Amerika Utara yang memungkinkan penempatan geografis sinyal TV secara tepat dan memberikan kualitas gambar yang tinggi.
Namun, para merek mengatakan smartphone yang ada di India tidak dilengkapi teknologi untuk bekerja dengan ATSC 3.0. Jika dipaksa untuk menambahkan kompatibilitas tersebut, maka akan meningkatkan biaya setiap perangkatnya sebesar US$30. Beberapa pihak khawatir rencana produksi mereka saat ini akan terganggu.
Dalam surat bersama kepada kementerian komunikasi India, Samsung, Qualcomm, dan pembuat peralatan telekomunikasi Ericsson dan Nokia mengatakan menambahkan siaran langsung ke seluler juga dapat menurunkan kinerja baterai perangkat dan penerimaan seluler.
Usulan tersebut masih dalam pembahasan dan dapat diubah, dan belum ada batas waktu pasti untuk implementasinya.