Startup Carsome, penyedia ekosistem jual beli mobil bekas, telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan pegawai di Indonesia dan Thailand. Tech in Asia mengutip Bloomberg dan menyebutkan bahwa PHK dilakukan untuk mencapai profitabilitas menjelang penawaran umum perdana saham (IPO).
Mayoritas karyawan yang terkena dampak adalah pekerja di Indonesia dan Thailand, dengan jumlah pegawai Carsome diperkirakan mencapai 4.000 orang yang tersebar di beberapa pasar di Asia Tenggara.
Keputusan untuk melakukan PHK tersebut diambil meskipun perusahaan mengklaim memiliki kas berlimpah pada bulan Juni lalu, ketika Carsome mengumumkan ronde penggalangan dana dari investor lama dan baru.
Investor lama yang kembali menanamkan modal di Carsome adalah Qatar Investment Authority, 65 Equity Partners, Gobi Partners, Asia Partners, dan Seatown Private Capital Master Fund. Sementara investor baru di Carsome adalah EvolutionX Debt Capital, platform milik DBS dan Temasek, yang menyediakan pembiayaan utang jangka panjang untuk startup tahap perkembangan lanjutan.
Setelah mendapatkan suntikan modal, Carsome mengklaim memiliki kas perusahaan senilai US$200 juta (sekitar Rp 3,1 triliun).
Carsome saat ini mengoperasikan layanan jual beli mobil bekas di Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Singapura. Selain itu, mereka juga menyediakan layanan inspeksi, transfer kepemilikan, dan pembiayaan untuk mobil bekas. Selama tahun 2022, Carsome mengklaim pertumbuhan pendapatannya mencapai 250% menjadi US$1,5 miliar, dengan 4.000 karyawan di seluruh Asia dan penjualan lebih dari 150.000 unit mobil setiap tahun. Mereka juga memiliki 15 juta pengguna aktif bulanan.
Demikianlah, keputusan Carsome untuk melakukan PHK terhadap ratusan pegawai di Indonesia dan Thailand, meskipun mengklaim memiliki kas berlimpah dan berhasil mendapatkan suntikan modal dari investor lama dan baru.