Smartfren akan menambah sekitar 3.000 stasiun basis transceiver (BTS) selama enam bulan pertama tahun 2023. Mayoritas pembangunan akan dilakukan di Pulau Jawa dengan lebih dari 2.000 unit.
Dalam paparan publik, pada akhir 2022, jumlah BTS mencapai 43 ribu unit. Sementara pertengahan 2023 mencapai 46 ribu BTS.
Pembangunan di luar Jawa, seperti Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi, mencapai lebih dari 500 BTS. Semua BTS Smartfren merupakan 4G.
Presiden Direktur Smartfren, Merza Fachys, menjelaskan wilayah pembangunan BTS didasarkan pada riset yang dilakukan perusahaan tersebut. Pembangunan dilakukan secara efisien dan mengikuti kebutuhan di suatu wilayah.
Beberapa wilayah menjadi fokus pembangunan karena peningkatan penggunaan data yang pesat, sehingga perlu penambahan unit BTS di wilayah tersebut. Selain itu, pembangunan juga dilakukan karena adanya potensi baru di suatu wilayah.
Untuk tahun depan, pembangunan jumlah BTS masih bergantung pada belanja modal. Perkiraan pembangunan akan sama dengan tahun ini, sekitar 2.000 hingga 3.000 BTS dengan belanja modal sekitar Rp 1,5-2 triliun.
Menurut Merza, tujuan dari pembangunan BTS adalah untuk mengarahkan investasi ke tempat-tempat yang mendukung pertumbuhan perusahaan.