Salah satu sasaran serangan Israel di Gaza adalah terowongan yang digunakan oleh kelompok Hamas untuk mengembangkan strategi operasinya. Terowongan yang dikenal sebagai ‘Metro Gaza’ merupakan lokasi strategis untuk mengangkut orang dan barang, menyimpan roket dan amunisi, serta sebagai markas pusat komando dan kendali Hamas.
Ahli geologi Israel menemukan fakta-fakta terowongan yang digunakan oleh kelompok Hamas. Joel Roskin dari Universitas Bar-Ilan membuat perkiraan berdasarkan investigasi militer Israel dan sketsa terowongan yang didapatkan dari informasi pihak berwenang serta sumber lain.
Terowongan tersebut diperkirakan memiliki kedalaman 70 meter atau setara dengan bangunan 20 lantai. Selain itu, terowongan juga memiliki panjang 300-500 kilometer, namun panjang pastinya belum diketahui.
Lorong terowongan juga memanjang secara vertikal dan berada di rumah sakit di daerah Gaza dan mengarah ke markas Hamas, fasilitas pembangkit listrik, dan ruang penjara sandera. Selain itu, terdapat peluncur roket dekat permukaan di kawasan pemukiman.
Terowongan itu juga memiliki satu tempat dengan jalur melandai, dengan panjang 8 meter dari perkotaan hingga perbatasan Israel, serta jalur vertikal dari terowongan ke permukaan. Dari terowongan tersebut, Hamas bisa menyimpan, menembakkan roket, dan mortir, serta melakukan operasional militer dan teror di dalam terowongan.
Penggalian terowongan di Gaza dimulai pada tahun 1980-an, awalnya digunakan untuk menyelundupkan makanan dan barang dari Mesir serta untuk memastikan senjata. Namun, kini terowongan tersebut digunakan sebagai pusat kendali sistem Hamas.
Dalam serangannya, Israel meluncurkan pesawat tempur untuk menggempur 150 sasaran bawah tanah Hamas di Gaza Utara. Penyerangan ini digadang-gadang sebagai bombardir terowongan paling ganas yang pernah dilancarkan Israel.
