Jelajahi Kisah Terbaru Prabowo Subianto yang humanis Setiap Waktu
Berita  

Alibaba Menyiapkan Gantinya Setelah Pesta Belanja Online 12.12 Dibatalkan

Alibaba Menyiapkan Gantinya Setelah Pesta Belanja Online 12.12 Dibatalkan

Alibaba mengumumkan bahwa pesta belanja online 12 Desember tahun ini dibatalkan. Sebagai gantinya, Alibaba akan menggelar pesta belanja ‘akhir tahun harga terbaik’ pada bulan Desember.

Pesta belanja online 12 Desember merupakan event tahunan dari dua platform e-commerce milik Alibaba, yaitu Taobao dan Tmall. Pengumuman pembatalan pesta belanja 12.12 tahun ini muncul di kedua platform tersebut.

Alibaba mengadakan pesta belanja 12 Desember sebagai kelanjutan dari pesta belanja 11.11 atau Singles Day. Tujuannya adalah memberikan kesempatan kepada brand kecil dan menengah yang kemungkinan kalah bersaing dari brand besar selama 11.11.

Platform e-commerce China memberikan diskon besar-besaran di pesta belanja 11.11 yang disebut juga sebagai Single’s Day.

Data dari Syntun yang dikutip Reuters memperkirakan total GMV di seluruh platform e-commerce China selama periode 11.11 tahun ini tumbuh 2,08 persen menjadi US$ 156,4 miliar (Rp 2.454 triliun).

Platform e-commerce China kini menggelar pesta belanja online 11.11 selama berpekan-pekan. Tadinya, 11.11 atau Single’s Day digunakan untuk periode diskon besar-besaran selama 24 jam pada 11 November.

Menurut Reuters, banyak pedagang di platform e-commerce menawarkan diskon hingga 40-50 persen selama pesta belanja online tahun ini.

Diskon besar-besaran di platform e-commerce seperti Alibaba dan JD di China adalah respons dari aksi pesaing baru mereka, Douyin dan Pinduoduo yang menawarkan diskon sepanjang tahun.

Hasilnya, beberapa riset memprediksi GMV, yaitu nilai transaksi di platform e-commerce di China, bisa mencapai pertumbuhan dua digit untuk pertama kalinya sejak pandemi Covid-19.

Namun, angka GMV yang dipublikasikan hanya mencatat nilai barang yang diorder dan dibayar. Angka retur barang dan uang pembayaran yang dikembalikan, tidak terekam dalam data GMV.

Padahal, mayoritas analis memproyeksikan angka pengembalian barang tahun ini bakal meroket. Alasannya adalah kelihaian warga China mengeksploitasi diskon besar-besaran di platform e-commerce.

Warga China diperkirakan akan memesan barang sebanyak mungkin selama periode pesta belanja online agar bisa mendapatkan potongan harga terbesar di laman checkout. Namun, mereka kemudian akan mengembalikan barang yang tidak terlalu dibutuhkan.