Induk Usaha Google, Alphabet sedang menggagas proyek raksasa pembangunan kabel laut jaringan internet. Kabel ini nantinya akan mengarungi negara keci di Samudera Pasifik. Rencana pembangunan kabel laut dari Amerika Serikat menyeberangi Samudra Pasifik menuju Australia melewati Timor Leste, dan Papua Nugini. Hal ini diungkapkan Pejabat Pemerintah AS seperti dilansir Reuters, dikutip Minggu (5/11/2023).
Kesepakatan pembangunan jaringan kabel laut akan memperluas proyek kabel laut komersial Google ke wilayah yang mencakup negara seperti Mikronesia, Kiribati, Kepulauan Marshall, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Timor Leste, Tuvalu, dan Vanuatu.
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese berencana menyambangi Gedung Putih untuk bertemu dengan Presiden Joe Biden. Pemerintah dari kedua negara akan memberikan kontribusi finansial untuk proyek kabel laut Google. Pemerintah Australia akan memberikan kontribusi US$ 50 juta, sedangkan AS akan menyumbangkan US$ 15 juta.
Negara-negara di tengah Samudra Pasifik telah menjadi fokus baru bagi China dan Amerika Serikat. Kedua negara yang sedang berebut pengaruh tersebut berlomba mendekati pemerintah negara Pasifik untuk menjalin kemitraan militer dan pembangunan infrastruktur.
Presiden Joe Biden juga mendorong agar Amerika Serikat tetap dominan di bidang layanan telekomunikasi. Penguasaan industri telekomunikasi dinilai sebagai salah satu kunci isu keamanan nasional karena terkait pengendalian arus informasi dari dan ke seluruh dunia.
Google saat ini sedang membangun kabel fiber optik yang melewati Taiwan untuk menghubungkan Filipina dan Amerika Serikat.
Sebagai bagian dari proyek infrastruktur telekomunikasi negara-negara kepulauan Pasifik, AS juga akan bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk membangun ketahanan keamanan siber termasuk membantu pencadangan data ke jaringan cloud global.
Selain proyek yang diberi nama South Pacific Connect itu, Google juga sudah banyak ikut membangun kabel laut di kawasan Asia yang melewati wilayah Indonesia.
Proyek kabel laut Google yang melewati wilayah RI telah dibangun sejak 2019, yaitu jaringan Indigo West. Kemudian, Google juga berinvestasi dalam proyek kabel laut Echo yang beroperasi pada 2023 dan proyek Apricot yang beroperasi pada 2024.
“Pengumuman-pengumuman ini menegaskan pentingnya Indonesia sebagai pasar prioritas tinggi dan strategis bagi Google,” kata juru bicara Google.
Google menyatakan jaringan kabel laut berdampak terhadap biaya akses dan keandalan internet yang kemudian berdampak ke perkembangan ekonomi dan produktivitas.
“Karena itu, Google ikut berinvestasi dalam proyek kabel laut dan darat bersama perusahaan telekomunikasi dan provider konten lainnya, untuk menghubungkan data center kami satu sama lain dan ke pengguna,” kata juru bicara Google.