Serangan Israel menggunakan bantuan kecerdasan buatan (AI) sebagai bagian dari operasi “pabrik target” di Jalur Gaza. Serangan tersebut diklaim efektif dan meningkatkan target serangan Israel hingga 70 ribu% dengan menggunakan AI. Jumlah target yang dapat ditentukan juga melonjak dua kali lipat, dari 50 target setahun menjadi 100 target dalam satu hari pada Operation Guardian of the Walls 2021. Sistem AI mampu menentukan target dengan cepat dan lebih baik daripada saran dari manusia. Pejabat Tentara Israel menegaskan bahwa mereka menggunakan standar tinggi dalam menentukan target untuk menimbulkan kerusakan pada musuh. AI juga merekomendasikan lokasi yang diduga sebagai tempat tinggal Hamas dan akan dilakukan serangan udara pada lokasi tersebut. Meskipun demikian, Israel juga tetap membunuh banyak masyarakat sipil di Palestina. Seorang mantan perwira intelijen Israel menyebut bahwa serangan tersebut lebih ditekankan pada kuantitas daripada kualitas.
Israel Menghancurkan Gaza dengan Senjata Pembunuh Massal

Read Also
Recommendation for You
Modus penipuan terbaru yang perlu diwaspadai oleh masyarakat adalah catphishing, sebuah gabungan dari catfishing dan…
Pemerintah Amerika Serikat telah mengumumkan perkembangan terbaru dalam negosiasi dengan TikTok, dengan memastikan kontrol algoritma…
Keberadaan alien kembali menjadi topik hangat setelah para astronom mendeteksi objek asing yang bergerak menuju…
Memori ponsel yang selalu penuh dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah banyaknya aplikasi…