Pemerintah Indonesia menargetkan mencapai Net Zero Emissions pada tahun 2060 atau bahkan lebih awal. Capaian ini diharapkan menjadi tonggak sejarah yang memerlukan koordinasi antara kebijakan, teknologi, ilmu pengetahuan, dan modal.
Dalam pencapaian tersebut, sektor industri di Indonesia memiliki peranan krusial. Pasalnya, sektor industri dan turunannya merupakan penyumbang emisi karbon yang sangat besar. Menurut data Kementerian Perindustrian (Kemenperin), total emisi gas rumah kaca (GRK) dari sektor industri Indonesia mencapai 238,1 juta ton CO2e pada tahun 2022, meningkat dari 222,9 juta ton CO2e pada tahun sebelumnya. Penggunaan energi oleh sektor industri menyumbang sebanyak 152,2 juta ton CO2e atau 64% dari total emisi GRK industri, meningkat dari 125,1 juta ton CO2e pada tahun sebelumnya.
Roberto Rossi, Cluster President Schneider Electric Indonesia & Timor Leste, mengatakan bahwa “Sektor industri perlu meningkatkan upayanya dalam hal dekarbonisasi. Untuk dapat mencapai hal tersebut, sektor industri harus menjadi lebih elektrik dan lebih digital karena listrik adalah vektor yang paling efisien dan terbaik untuk dekarbonisasi. Sementara digital membangun masa depan yang cerdas dengan membuat sesuatu yang tidak terlihat menjadi terlihat, mendorong efisiensi dan mengurangi pemborosan energi. Kami menyebutnya Electricity 4.0.”
Sebagai bahan optimisme, 70% emisi karbon bisa dihilangkan dengan teknologi yang tersedia saat ini melalui peningkatan efisiensi dan produktivitas. Roberto menegaskan bahwa transformasi yang sesungguhnya adalah bagaimana perusahaan mengubah model bisnisnya agar dapat mencapai dekarbonisasi, dan memastikan bisnisnya memiliki resistensi tinggi terhadap kondisi apapun.
Untuk membantu perusahaan dalam menetapkan dan menjalankan aksi iklimnya, Schneider Electric membuat Panduan Dasar Dekarbonisasi Basic-Better- Best yang dapat diakses tanpa biaya. Panduan ini memberikan rekomendasi langkah-langkah yang dibutuhkan dari masing-masing tingkatan, mencakup lingkup komitmen, strategi komunikasi, komponen pelaporan, langkah efisiensi, pengadaan energi terbarukan, offsetting, pembiayaan, dan identifikasi risiko iklim dalam kegiatan operasional.
Untuk mendukung percepatan upaya dekarbonisasi di sektor industri, pada 2021 lalu, Schneider Electric meluncurkan layanan Sustainability Business Consulting yang terdiri dari para tenaga ahli di bidang kelistrikan dan sustainability. Layanan ini bertujuan membantu pelaku industri untuk memulai perjalanan dekarbonisasi dan sustainability mereka mulai dari melakukan assessment, memberikan rekomendasi teknologi, membuat peta jalan, hingga membantu pengimplementasian dan monitoring.
Hingga saat ini, Schneider Electric telah dipercaya untuk membantu perjalanan sustainability dari perusahaan-perusahaan Fortune 500 secara global, serta telah mendapatkan penghargaan Corporate Knights Global 100 list of Most Sustainable Corporations in the world untuk kedua belas kalinya secara berturut-turut.