Seorang pria di Washington, DC, Amerika Serikat, bulan lalu menjadi korban perampokan bersenjata. Para pencuri mengambil seluruh barangnya, termasuk kunci mobil dan ponsel pria tersebut. Namun tak butuh waktu lama, HP yang dicuri dikembalikan karena ternyata bukan iPhone. Seperti yang dilaporkan oleh ABC7, kejadian ini bermula ketika seorang wanita yang tidak ingin disebutkan namanya baru pulang kerja pada dini hari. Suami wanita itu bersikeras ingin menemuinya di luar gedung apartemen mereka untuk memarkir mobilnya.
Ketika dia memarkir mobil dan mulai berjalan kembali ke apartemen, dua pria bertopeng mendekatinya dan membawa senjata. “Mereka merampoknya, mengambil semua yang ada di sakunya, mengambil kunci truk saya, lalu masuk (ke dalam truk) dan kabur,” kenang wanita itu, dikutip dari BGR, Kamis (7/12/2023). Namun sebelum pergi, para pencuri melihat ponsel yang baru saja mereka curi dan segera mengembalikannya kepada sang suami.
“Mereka pada dasarnya melihat ponsel itu dan berpikir, ‘Oh, itu Android? Kami tidak menginginkannya. Saya pikir itu iPhone,'” kata sang istri. Meski suaminya telah mendapatkan ponselnya kembali, wanita tersebut mengatakan bahwa peristiwa yang terjadi pada mereka mengubah hidupnya. Namun yang menjadi masalah paling besar adalah pencurian truk sang suami yang menjadi mata pencaharian pasangan tersebut. Mengenai pencurian iPhone, perampok itu seharusnya tahu bahwa HP ini punya fitur FInd My Phone, sehingga mudah dilacak dan dinonaktifkan.
Peristiwa malang ini terjadi pada hari yang sama dengan audiensi publik di DC mengenai lonjakan kejahatan dan usulan RUU “Mengatasi Tren Kejahatan Sekarang” (ACT Now) yang diajukan oleh Walikota Muriel Bowser. ABC7 mengutip pernyataan Kepala Polisi DC Pamela Smith bahwa departemennya telah melihat tren kejahatan yang melonjak sejak bulan Juli. “Pembajakan mobil turun 7%,” kata Smith. “Penyerangan dengan senjata berbahaya turun 6% dan pencurian kendaraan turun 11%. Secara keseluruhan, indeks kejahatan kekerasan turun tiga kejahatan dan perampokan naik 14 kejahatan dibandingkan periode sebelumnya pada tahun 2023.”