Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, pada suatu waktu sebelumnya mendorong adanya merger antara Smartfren, salah satunya dengan XL. Namun, sampai saat ini belum ada pembicaraan langsung dengan kedua perusahaan terkait hal tersebut. Menteri Budi izinkan keduanya melakukan merger secara B2B.
Dalam sebuah acara CNBC Indonesia Awards 2023 pada Rabu malam, Budi mengatakan bahwa pemerintah sebagai regulator setuju dengan adanya merger. Hal ini dilakukan untuk menyehatkan ekosistem di industri telekomunikasi di Indonesia. Menurutnya, keberadaan tiga operator telekomunikasi di Indonesia akan membuat industri ini lebih efisien dan sehat.
Saat ini, Indonesia memiliki empat operator, yaitu Telkomsel, XL Axiata, Smartfren, dan Indosat Ooredoo Hutchison hasil dari merger antara Indosat dan Tri. Budi mendorong agar Smartfren melakukan merger bukan hanya dengan XL, tetapi juga dengan operator lainnya seperti Indosat atau Telkomsel, untuk memastikan konsolidasi menjadi tiga operator terwujud.
Presiden Direktur Smartfren, Merza Fachys, menyambut positif dorongan pemerintah tersebut. Sementara Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini, menyatakan bahwa merger akan melibatkan banyak pemegang saham dan manajemen tidak terlalu banyak terlibat.
Artikel Selanjutnya:
XL Buka Suara Soal Isu Merger dengan Smartfren
[Gambas:Video CNBC]