Indonesia saat ini menghadapi situasi yang sangat rawan. Banyak pemimpin di negara ini mudah disogok dan bisa dibeli. Akibatnya, pemimpin terpilih seringkali tidak memperjuangkan kepentingan rakyat, tetapi justru menjual negara kepada pemodal besar, bahkan kepada bangsa lain. Pengalaman pribadi penulis yang telah berkunjung ke seluruh kabupaten di Indonesia menunjukkan bahwa tingkat korupsi di negara ini sangat tinggi. Rakyat merasa tidak tahan lagi dengan tingginya tingkat korupsi ini. Banyak proyek dikorupsi, banyak orang disogok, dan banyak pemimpin mudah dibeli. Dampak dari kondisi ini adalah ketidakadilan ekonomi dan politik bagi rakyat Indonesia. Menurut penulis, Indonesia saat ini berada di persimpangan jalan, di mana cita-cita demokrasi bisa diambil alih oleh pihak Kurawa. Hal ini merupakan pertaruhan besar bagi Indonesia saat ini.
Dalam perjuangan, terdapat dua pihak, yaitu pihak Kurawa dan pihak Pandawa. Kurawa adalah mereka yang hidupnya didorong oleh keserakahan. Mereka tidak peduli dengan nasib jutaan orang yang tidak punya pekerjaan ataupun pedagang kecil. Di sisi lain, Pandawa adalah pihak yang ingin memberdayakan orang lemah dan miskin. Mereka tidak didukung oleh uang modal besar, dan program-program yang mereka usung tidak disenangi oleh pihak Kurawa.
Indonesia sedang mengalami penyakit yang mendalam. Semua tingkatan kepemimpinan sudah sarat dengan sogok-menyogok. Banyak pemimpin dan pejabat yang lebih taat kepada uang daripada kepada Undang-Undang Dasar dan kepentingan bangsa. Sistem demokrasi liberal yang diterapkan membutuhkan biaya yang sangat besar dan dapat dieksploitasi oleh orang-orang kaya.
Kondisi ini mengancam demokrasi di Indonesia. Uang dapat menentukan segalanya, dan orang kaya dapat menjadi penguasa politik. Politisi, anggota DPR, hingga pemimpin agama pun bisa terpengaruh oleh uang. Hal ini sangat membahayakan demokrasi Indonesia.
Negara ini bukanlah negara miskin, tetapi sistemnya dirusak oleh oligarki yang serakah. Mereka ingin menguasai semua sumber ekonomi Indonesia dan membiarkan sebagian besar rakyat hidup dalam kondisi yang tidak layak. Manipulasi dan rekayasa, terutama dalam survei politik, juga sering terjadi.
Masyarakat harus disadarkan agar tidak mudah percaya pada survei dan tidak membiarkan uang menjadi penentu dalam politik. Kita harus bersatu dan berjuang untuk mempertahankan demokrasi Indonesia dari pengaruh kekuasaan uang.
Sumber: Prabowo Subianto – Ekonomi Kita Bisa Dikuasai Pemodal