Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Odo RM Manuhutu, menyoroti pentingnya peran digitalisasi dalam meningkatkan transparansi di lingkungan pemerintahan. Digitalisasi memungkinkan penyimpanan database yang lebih terstruktur dan dapat diakses dengan mudah setiap saat. Contohnya adalah praktik digitalisasi dalam pengadaan laptop di sejumlah kementerian.
Odo mencontohkan bahwa pengadaan laptop dapat menghemat biaya hingga 100% melalui digitalisasi. Awalnya harga laptop mencapai Rp 15 juta per unit, namun dengan digitalisasi harga dapat turun menjadi Rp 5 juta per unit. Hal ini dikarenakan efisiensi dan transparansi harga yang dapat diakses dan dibandingkan oleh semua pihak.
Selain itu, Odo juga menyebut adanya e-katalog yang dikembangkan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) memiliki manfaat nyata. E-katalog ini merupakan aplikasi belanja online untuk pemerintah yang turut mendukung pelaku UMKM lokal. Sesuai aturan yang berlaku, pemerintah wajib belanja 40% barang/jasa pemerintah dari UMKM.
Target tahun ini, e-katalog diharapkan dapat menyerap Rp 900-1.000 triliun untuk belanja produk dalam negeri. Tujuannya adalah untuk mendorong pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan BUMN untuk membeli produk dalam negeri.
Pembelian produk dalam negeri diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja, transparan, dan efisien berkat digitalisasi. Selain itu, pembelian produk dalam negeri juga dapat mendukung perekonomian dalam negeri.
Dengan demikian, digitalisasi di lingkungan pemerintahan diharapkan dapat meningkatkan transparansi, efisiensi, dan mendukung pelaku UMKM serta perekonomian dalam negeri.
