CEO PT Sentra Bitwewe Indonesia, Hamdi Hassarbaini, memastikan bahwa investor dan pelaku usaha siap menghadapi peralihan pengaturan dan pengawasan aset keuangan digital, termasuk aset kripto, dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) ke OJK pada Januari 2025.
Sementara itu, Executive Director Aspakrindo, Asih Karnengsih, berharap bahwa aturan baru di bawah OJK dapat menjadi fasilitator bagi pengembangan dan meningkatkan daya saing kripto di Indonesia.
Salah satu aturan yang diharapkan Aspakrindo dikaji ulang adalah tarif pajak yang dianggap cukup tinggi dan menjadi tantangan bagi pelaku industri kripto.
Bagaimana tantangan dan upaya pengembangan industri kripto di Indonesia di tengah peralihan pengawasan dari Bappebti ke OJK? Untuk informasi lebih lanjut, simak dialog antara Bramudya Prabowo dengan Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Tirta Karma Senjaya, serta CEO PT Sentra Bitwewe Indonesia, Hamdi Hassarbaini, dan Executive Director Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo), Asih Karnengsih dalam program Profit, CNBC Indonesia (Kamis, 11/01/2024).
OJK Mengevaluasi Tarif Pajak Cryptocurrency yang Diharapkan oleh Pedagang dan Investor
Read Also
Recommendation for You
Ratusan pager meledak dan menimbulkan korban jiwa di Lebanon. Meledaknya pager disinyalir dilakukan oleh Israel….
Jensen Huang, bos Nvidia, mendiskusikan kemungkinan serangan yang dilakukan China terhadap Taiwan. Huang menyatakan bahwa…
China berhasil membuktikan kemampuannya untuk bertahan meskipun dihadapkan pada pemblokiran teknologi chip buatan Amerika Serikat….
Jakarta, CNBC Indonesia – Banyak orang sering mengeluh menerima panggilan telepon dari orang yang tidak…
Jakarta, CNBC Indonesia – Siapa yang akan menyangka bahwa sebuah desa kecil dan miskin di…
Jakarta, CNBC Indonesia – Sanksi Amerika Serikat (AS) ke industri semikonduktor China selama beberapa tahun…