Riot Games Mengumumkan Rencana PHK Atas 530 Karyawan
Jakarta, CNBC Indonesia – Riot Games mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) atas 530 orang karyawan. Jumlah tersebut setara dengan 11 persen dari seluruh pegawai perusahaan milik Tencent Holdings tersebut.
Jumlah karyawan yang dipecat setara dengan 11 persen dari seluruh karyawan perusahaan pemilik game Valorant dan League of Legends itu di seluruh dunia.
Pengumuman rencana PHK diketahui publik lewat blog di situs resmi perusahaan yang disertai dengan surat dari CEO Dylan Jadeja kepada seluruh karyawan. Divisi Riot Games yang paling banyak terdampak adalah tim di luar unit pengembangan game.
Perusahaan penerbit game digital, menurut Reuters, sedang menghadapi tantangan perlambatan pertumbuhan bisnis. Inflasi yang tinggi membuat kantong konsumen menipis sehingga memilih menunda pembelian game mahal atau bermain lebih sedikit judul game. Pada awal tahun lalu, Electronic Arts juga memangkas 6 persen dari total pegawainya serta melepas sebagian ruang kantor mereka.
“Saat ini, kita adalah perusahaan tanpa fokus yang tajam. Sederhananya, kita punya terlalu banyak hal yang sedang dikerjakan. Beberapa investasi signifikan kita, hasilnya tidak sesuai harapan. Beban makin tumbuh ke titik yang tidak sustainable,” kata Jadeja dalam suratnya kepada karyawan.
Riot akan fokus ke portofolio game mereka yang sudah tersedia yaitu League of Legends, Valorang, Teamfight Tactics, dan Wild Rift. Pengembangan game baru di divisi yang disebut sebagai Riot Forge dihentikan dana beberapa fitur dan karyawan yang bekerja di Legends of Runeterra dilepas.
Tencent, raksasa teknologi China, mengakuisisi Riot Games pada 2011. Selain Riot Games, Tencent juga memiliki saham di Epic Games yaitu perusahaan pengembang game Fortnite.