PortalBeritaTribun.net adalah situs berita yang berfokus pada penyajian informasi terkini dan terpercaya
Berita  

Teknologi Raksasa PHK Ribuan Orang, Menciptakan Kebakaran di Indonesia

Perusahaan Software Jerman, SAP, PHK 8.000 Karyawannya di Seluruh Dunia

SAP mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) dan restrukturisasi yang berdampak ke 8.000 karyawan di seluruh dunia. Rencana restrukturisasi tersebut diperkirakan menghabiskan US$ 2,17 miliar (Rp 34 triliun).

Perusahaan teknologi Jerman tersebut menyatakan kebijakan PHK adalah dampak dari upaya perusahaan untuk lebih fokus mendorong pertumbuhan di bisnis terkait kecerdasan buatan (AI).

SAP menyatakan teknologi AI generatif bakal mengubah bisnis secara fundamental dan menyiapkan anggaran lebih dari US$ 1 miliar berinvestasi di AI. Selain itu, SAP mendorong kemunculan startup di bidang AI lewat unit investasi mereka, Sapphire Ventures.

Proses restrukturisasi diimplementasikan lewat program “resign sukarela” dan kebijakan reskilling internal. Meskipun program restrukturisasi ini berdampak ke ribuan orang, SAP menyatakan jumlah pegawai mereka tidak akan berubah banyak di akhir 2024. Menurut website perusahaan, jumlah pegawai SAP mencapai 105.000 orang.

SAP baru-baru ini terbukti melanggar Undang-Undang Praktik Korupsi Asing (FCPA). Regulator AS menyatakan SAP secara ilegal melakukan skema penyuapan ke pejabat pemerintah di Afrika Selatan dan Indonesia.

Atas kasus tersebut, SAP diminta membayar denda senilai US$ 220 juta atau setara Rp 3,4 triliun. SAP telah menandatangani perjanjian penuntutan yang ditangguhkan (DPA) selama tiga tahun.

Dalam praktiknya, SAP ini diduga memberikan suap melalui sejumlah perantara di Indonesia. Termasuk perpanjangan tangan mereka di Indonesia yakni SAP Indonesia. Mereka diduga kemudian menggunakan pihak ketiga yang disebut Perantara Indonesia 1 dan 2.

Kasus tersebut menyeret beberapa pihak termasuk Kementerian Kelautan dan Perikanan, Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (saat ini bernama BAKTI Kominfo), PT Pertamina, PT Angkasa Pura I dan II, Pemda DKI Jakarta, dan PT Mass Rapid Transit (MRT).