CEO Meta, induk perusahaan Facebook dan Instagram, meminta maaf kepada sejumlah orang tua yang anak-anaknya menjadi korban dalam platform media sosial. Dia menjanjikan pihaknya terus melakukan upaya agar kejahatan pada anak di internet tidak lagi terjadi.
Permintaan maaf itu dilakukan setelah senator Partai Republik, Josh Hawley meminta Zuckerberg melakukannya. Dalam rapat bersama senator AS, diperlihatkan video dan cerita anak-anak korban media sosial seperti bunuh diri karena diperas oleh predator seksual.
“Apakah sekarang Anda ingin meminta maaf pada korban yang dirugikan oleh produk Anda,” kata Hawley saat sidang, dikutip dari Reuters, Kamis (1/2/2024).
Zuckerberg berdiri dan berbalik menghadap para keluarga yang ada di blakangnya. Dia mengatakan kejadian mengerikan di media sosial harusnya tidak boleh dialami siapapun.
“Saya minta maaf untuk semua yang Anda lalui. Tidak seorang pun harus mengalami hal-hal yang dialami keluarga Anda dan itulah alasan kenapa kami berinvestasi cukup banyak dan terus melakukan upaya industri agar memastikan tidak ada satupun yang mengalaminya lagi,” jelas Zuckerberg.
Para senator mengkritik keras platform media sosial yang berdampak buruk pada anak-anak. Bahkan menyebut produk tersebut sudah berlumuran darah karena telah membunuh orang.
“Tuan Zuckerberg [Mark Zuckerberg, CEO Facebook] dan perusahaan-perusahaan sebelumnya, saya tahu Anda tidak bermaksud, namun tangan Anda berlumuran darah,” kata senator dari Partai Republik, Lindsey Graham dikutip dari Reuters, Kamis (1/2/2024).
Seorang senator dari Partai Demokrat Dick Durbin mengungkapkan kasus keuangan sextortion, yang melibatkan predator penipuan anak untuk mengirimkan foto dan video eksplisit terus meningkat. Dia mengutip data dari Pusat Nasional untuk Anak Hilang dan Tereksploitasi.
Selain Zuckerberg, sejumlah pemimpin media sosial besar juga hadir dalam rapat. Mulai dari CEO X Linda Yaccarino, CEO Snap Evan Spiegel, CEO Tiktok Shou Zi Zhew, dan CEO Discord Jason Citron.