Banyak Perusahaan Startup di Indonesia Ditinggalkan Pendirinya
Jakarta, CNBC Indonesia – Ternyata ada cukup banyak perusahaan startup di Indonesia yang ditinggalkan pendirinya. Alasannya pun beragam, seperti ingin fokus ke bisnis lain dan lainnya.
Meski sang pendiri telah meninggalkan perusahaan, banyak startup yang masih beroperasi dan semakin berkembang. Berikut beberapa di antaranya pendiri atau founder startup yang memilih untuk cabut dari perusahaan, dirangkum CNBC Indonesia:
Bukalapak
Achmad Zaky hengkang dari perusahaan yang dia dirikan pada Desember 2019. Mantan Chief Executive Officer Bukalapak tersebut telah mendiskusikan keputusannya kepada para pemegang saham perusahaan dan dua pendiri lainnya, Fajrin Rasyid dan Nugroho Herucahyono.
Berselang dua tahun, Nugroho dan Fajrin juga meninggalkan Bukalapak pada Maret serta Juni 2020. Fajrin diketahui menjadi Direktur Digital Business di Telkom.
Sementara itu Zaky dan Nugroho, lewat Init-6, aktif mencari pendiri perusahaan baru untuk mereka beri modal. Dengan begitu saat ini tidak ada satupun pendiri Bukalapak yang bertahan di startup unicorn tersebut.
Bukalapak kini telah menjadi perusahaan terbuka yang sahamnya diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Sejak Zaky, Bukalapak juga telah melalui dua CEO yaitu Rachmat Kaimuddin dan Willix Halim.
Tokopedia
Pendiri Tokopedia William Tanuwijaya kini telah melepaskan jabatannya sebagai CEO Tokopedia. Dalam pengumuman resmi manajemen GoTo, Rabu (8/2/2023), William mengatakan akan fokus menjalankan fungsinya di Dewan Komisaris GoTo, sebagai Co-chairman bersama dengan Garibaldi Thohir.
“Saya bersyukur telah menjalani 15 tahun terakhir mendirikan dan membangun Tokopedia. Kini, saya akan mendedikasikan waktu saya untuk membangun dan mencapai visi misi Grup GoTo, bekerja secara erat dengan manajemen untuk membangun salah satu perusahaan paling ikonik dan bermakna di panggung dunia,” kata William dalam keterangan resmi GoTo beberapa waktu yang lalu.
Posisi William akan digantikan oleh Melissa Siska Juminto, yang sudah mendampingi William di GoTo selama bertahun-tahun di berbagai posisi. Adapun pendiri Tokopedia yang lain, Leonitus Alpha Edison masih menempati posisi direktur dan komisaris di Tokopedia.
Gojek
Nadiem Makarim meninggalkan Gojek, perusahaan yang dia dirikan, dan menjadi bagian dari pemerintahan Joko Widodo. Dia ditunjuk sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2019.
“Pendiri Gojek lainnya, Kevin Aluwi diketahui juga sudah tidak ada lagi di Gojek. Dia berfokus untuk membangun bisnis di bidang web3, climate tech dan gaming.
Meski begitu, dia masih menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris induk usaha Gojek, Goto serta Electrum yang merupakan perusahaan patungan Gojek dan TBS Energi Utama.
Tanihub
Dari laman resmi LinkedIn, pendiri TaniHub Pamitra Wineka sudah meninggalkan perusahaan tersebut sejak Juni 2022. Sebelum meninggalkan startup itu, dia menjabat sebagai CEO selama 1 tahun 2 bulan atau sejak Mei 2021.
Selain CEO, dia juga menuliskan sebagai Presiden dan Co-Founder TaniHub di laman LinkedIn. Jabatan tersebut diembannya sejak September 2016 hingga April 2021.
Selain Pamitra, pendiri lainnya Ivan Arie Sustiawan lebih dulu meninggalkan jabatannya sebagai CEO TaniHub dan TaniFund tahun lalu. Posisinya kala itu sebagai CEO digantikan oleh Pamitra.
Tokocrypto
Pendiri Tokocrypto Pang Xue Kai juga telah meninggalkan manajemen Tokocrypto ke posisi ‘pengawas’ di Dewan Komisaris perusahaan. Kai melepaskan posisi CEO setelah Binance menjadi pemegang saham mayoritas di Tokocrypto.
Kai, yang mendirikan Tokocrypto pada 2018 bersama Teguh Kurniawan Harmanda, digantikan oleh Yudhono Rawis sebagai CEO. Insinyur mesin asal Singapura tersebut kini sibuk dengan perusahaan Web3 lain yaitu Untukmu AI.
Nama Teguh baru-baru ini muncul sebagai salah satu calon anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selain itu, Teguh adalah penasihat di startup D3 Labs serta ketua di Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia.