Para ahli menemukan lubang hitam yang sangat besar dan terang di alam semesta. Lubang hitam tersebut memiliki ukuran 17 miliar kali massa Matahari dan lebih dari 500 triliun kali lebih terang dari pusat tata surya. Bahkan, lubang hitam ini 20 ribu kali lebih terang dari Galaksi Bima Sakti secara keseluruhan. Temuan ini sangat mengejutkan para peneliti.
Tim peneliti berhasil mendeteksi lubang hitam ini melalui teleskop 2,3 meter Australian National University’s Siding Spring Observatory, dan temuan ini akhirnya dikonfirmasi melalui teleskop terbesar dunia milik European Southern Observatory. Lubang hitam ini memiliki jarak yang sangat jauh, 12 miliar hingga 24 miliar tahun cahaya, sehingga obyek ini baru bisa terlihat saat lubang hitam membesar.
Proses pertumbuhan lubang hitam membuatnya bersinar lebih terang. Piringan akresi, yaitu pola penahan di mana materi yang mengelilingi lubang hitam akan langsung tertelan, merupakan proses yang membuat obyek ini tumbuh cepat dan bersinar lebih terang. Piringan akresi ini juga paling terang serta terbesar dari semua lubang hitam yang pernah ditemukan.
Para peneliti menyimpulkan bahwa lubang hitam ini harus menarik bintang dan awan gas keluar dari orbit dan memasukkannya ke dalam piringan cakresi agar bisa bertumbuh dengan cepat. Temuan ini memberikan wawasan baru mengenai lubang hitam dalam alam semesta.