Jakarta, CNBC Indonesia – Puasa memiliki banyak dampak positif pada manusia, terutama bagi mereka yang menjalankannya selama 7 hari. Puasa dilakukan karena berbagai alasan, mulai dari kepercayaan agama hingga untuk tujuan diet.
Dalam sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan di Nature Metabolism, tubuh manusia mengalami perubahan yang signifikan selama periode puasa alamiah. Penelitian tersebut melibatkan 12 relawan yang berpuasa selama tujuh hari hanya dengan air. Selama periode tersebut, perubahan sekitar 3.000 protein darah dipantau pada setiap orang.
Dalam 2-3 hari pertama puasa, tubuh beralih dari menggunakan glukosa sebagai sumber energi ke lemak yang tersimpan. Rata-rata peserta kehilangan 5,7 kg lemak dan massa bebas lemak selama puasa.
Meskipun beberapa peserta mengalami peningkatan berat badan, terutama pada kelompok massa bebas lemak, namun penurunan lemak tetap terjadi. Claudia Langenberg dari Queen Mary’s Precision Health University Research Institute menyoroti dampak puasa pada berat badan dan menyatakan bahwa puasa bisa menjadi intervensi penurunan berat badan yang efektif jika dilakukan dengan aman.
Dia juga menekankan bahwa efek positif puasa dapat dinikmati asal dilakukan dengan aman. Pola makan yang populer seperti puasa intermiten diklaim memiliki manfaat kesehatan selain penurunan berat badan.
[Gambas:Video CNBC]
(dem/dem)
