Ketika naik pesawat, mungkin Anda bertanya-tanya bagaimana bisa terhubung internet sambil terbang dengan kecepatan 800 km/jam. Bagaimana cara menyediakan makanan dan minuman panas di ketinggian? Atau bagaimana toilet bekerja di ketinggian 40.000 kaki?
Masyarakat umumnya berpikir rumit saat membicarakan pesawat. Namun, paradoksnya, semakin sederhana pekerjaan di pesawat, semakin rumit jawabannya. Seperti sirkulasi udara atau penyiraman toilet yang sulit dilakukan di udara.
“Sungguh luar biasa menggali lebih dalam,” kata Al St. Germain, konsultan penerbangan. “Dengan semua hal di pesawat, terlihat betapa sulitnya dari sudut pandang teknis – bahkan makanan. Semuanya dua kali lebih sulit di pesawat daripada di darat.”
Keselamatan selalu menjadi prioritas di penerbangan. Maskapai juga menggunakan kata kunci keberlanjutan untuk menjaga lingkungan. Pengalaman penumpang menjadi faktor penting dalam memilih maskapai.
Bagaimana toilet pesawat bekerja di udara? Toilet pesawat tidak menggunakan air karena pembatasan berat pesawat. Sistem penyiraman toilet menggunakan udara. Evacuasi standar menggunakan tekanan udara diferensial untuk mengosongkan toilet. Limbah dikumpulkan di tangki di belakang pesawat.
Jones, pakar teknik pesawat, menjelaskan efek vakum saat pesawat di udara. Limbah toilet diserap saat tombol ditekan, kemudian terkumpul di tangki limbah. Saat pesawat di darat, pompa mengisap limbah ke dalam tangki saat tekanan diferensial hilang.
Mangkuk toilet dilapisi teflon agar tidak ada yang melekat. Maskapai menentukan jumlah dan lokasi toilet di pesawat. Saat tangki limbah penuh, maskapai menggunakan kendaraan khusus di bandara untuk mengambil limbah tersebut.
Sistem toilet pesawat telah berusia 50 tahun dan belum ada teknologi penggantinya. Jamco, perusahaan Jepang, telah berinovasi dengan bidet di pesawat untuk beberapa maskapai. Mereka juga memperkenalkan alat siram dan keran tanpa sentuhan pada pesawat Boeing 787.
