Xiaomi menawarkan mobil listrik pertamanya dengan harga yang lebih murah daripada Tesla Model 3. Strategi ‘perang harga’ ini menciptakan persaingan ketat antara perusahaan asal China tersebut dengan Tesla, perusahaan raksasa Amerika Serikat yang dimiliki oleh Elon Musk.
CEO Xiaomi, Lei Jun, mengumumkan bahwa versi standar SU7 akan dijual seharga 215.900 yuan (Rp 474 juta) di China, sementara Tesla Model 3 dijual mulai dari harga 245.900 yuan (Rp 540 juta) di China.
Lei mengklaim bahwa versi standar SU7 mengungguli Model 3 dengan 90% spesifikasi yang lebih unggul, kecuali pada dua aspek yang menurutnya membutuhkan waktu setidaknya 3-5 tahun bagi Xiaomi untuk mengejar Tesla.
Dia juga menyebutkan bahwa SU7 memiliki jarak tempuh minimum 700 kilometer, lebih jauh dibandingkan Model 3 yang hanya 606 kilometer. Xiaomi mengumumkan bahwa pesanan telah melebihi 50.000 mobil dalam 27 menit sejak penjualan dimulai pada pukul 10 malam waktu Beijing, Kamis (28/3).
Lei menjanjikan pengiriman mobil listrik Xiaomi akan dimulai akhir April. Dia juga mengklaim bahwa pabrik mobil Xiaomi yang penuh dengan otomatisasi dapat memproduksi SU7 setiap 76 detik. Namun belum jelas apakah pabrik tersebut sudah beroperasi penuh atau belum.
SU7 adalah bagian dari strategi “Manusia x Mobil x Rumah” yang baru-baru ini diluncurkan Xiaomi dalam upayanya membangun ekosistem perangkat yang terhubung ke sistem operasi HyperOS baru. Sebagian besar pendapatan perusahaan berasal dari HP, sementara kurang dari 30% berasal dari peralatan dan produk konsumen lainnya.
Sementara itu, Tesla Model 3 adalah sedan energi baru terlaris di China yang memiliki jarak tempuh setidaknya 600 kilometer dan harga kurang dari 500.000 yuan, menurut data dari situs web industri Autohome.
Di pasar mobil listrik global, Tesla menghadapi tekanan persaingan ketat dengan produsen lain. Di China, Tesla bersaing dengan produsen mobil lokal yang memproduksi kendaraan dengan fitur canggih dan harga terjangkau. Selain Xiaomi, BYD juga aktif memperluas jangkauan ke negara-negara lain.
Pada kuartal keempat 2023, BYD berhasil menggeser posisi Tesla sebagai produsen kendaraan listrik terbesar di dunia, dengan penjualan lebih tinggi daripada perusahaan milik Elon Musk, menurut dukungan dari Warren Buffet.