Jakarta, CNBC Indonesia – Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria mengatakan mereka telah bekerja sama dengan pihak Bareskrim Polri untuk melacak pekerja Indonesia yang direkrut mafia judi online yang berbasis di luar negeri, seperti Kamboja dan Myanmar.
“Kami telah menghubungi pihak-pihak terkait lah untuk meredam yang namanya judi online ini, setidaknya kita tidak jadi sasaran terus menerus dicecar program yang berbasiskan judi online,” kata Nezar saat ditemui di Jakarta, Selasa (2/4/2024).
Kominfo juga mencoba menghubungi pemerintah setempat. Namun pemerintah menemui kendala, karena di negara terkait judi termasuk dalam kegiatan yang legal.
“Ada peraturan yang berbeda, kita coba antisipasi jalurnya,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang berbeda, Nezar mengatakan, pelaku judi online pada umumnya tidak berdomisili di Indonesia melainkan negara tetangga seperti Kamboja dan Myanmar. Menurutnya, pelaku judi online dari luar negeri melakukan rekrutmen dan menjadikan WNI sebagai penggerak judi online yang dari Indonesia. Mereka merekrut orang dengan ekspektasi bekerja di perusahaan developer game. Namun nyatanya ketika sudah sampai di negara tersebut, mereka malah diminta untuk membuat game judi online.
“Sampai di sana baru tahu kalau ternyata kerjaannya adalah itu. Ada yang karena bayarannya mahal melanjutkan, ada juga merasa suatu yang bertentangan dengan keyakinan dan prinsipnya mereka pulang ke Indonesia,” jelasnya.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Kominfo Blokir 805.923 Konten Judi Online, Facebook Sarangnya
(dem/dem)
