Para pengguna WhatsApp perlu berhati-hati terhadap chat dari nomor yang tidak dikenal karena bisa menjadi target penipu. Penipuan melalui WhatsApp seringkali memanfaatkan file APK untuk mengelabui korban. Modus kejahatan ini mirip dengan phishing melalui email, di mana penipu berharap korban memberikan akses tanpa disadari sehingga data atau akun finansial dapat diretas.
Beberapa modus penipuan online di WhatsApp tahun ini antara lain:
1. Modus Kurir: Penipu mengaku dari perusahaan kurir dan mengirim lampiran berupa file APK untuk mengambil data keuangan korban.
2. File Undangan Nikah: Penipu mengirim file APK berjudul Surat Undangan Pernikahan Digital untuk mengajak korban membuka dan menginstal aplikasi jahat.
3. Surat Tilang Palsu: Penipu mengirim surat tilang palsu dengan file APK untuk mengambil data korban.
4. Catut MyTelkomsel: Penipu mengatasnamakan MyTelkomsel dan meminta korban menginstal aplikasi berbahaya.
5. Pengumuman dari Bank: Penipu membuat pengumuman palsu dari bank untuk mencuri data korban.
6. Undangan VCS: Penipu melakukan video call sex dari nomor tidak dikenal untuk memeras korban.
7. Kuras Rekening Pakai Kode QR: Kombinasi quishing dan phishing, di mana pelaku memancing korban untuk memberikan informasi pribadi melalui kode QR.
Untuk menghindari quishing, jangan percaya QR code yang dipasang di tempat umum, kenali QR code dengan tujuan kejahatan, aktifkan autentikasi dua faktor, dan keluar dari perangkat yang tidak digunakan lagi. Menjaga kehati-hatian dan keamanan dalam berkomunikasi melalui WhatsApp sangat penting untuk menghindari penipuan.