Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol mengatakan negaranya akan menginvestasikan uang senilai 9,4 triliun Won (US$ 6,94 miliar) atau setara Rp111 triliun lebih (kurs Rp16.002) pada 2027 untuk mengembangkan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Investasi jumbo itu dilakukan agar negara ginseng bisa mempertahankan posisinya dalam persaingan pengembangan chip semikonduktor dunia.
Investasi tersebut juga mencakup dana terpisah senilai 1,4 triliun Won untuk mendorong perusahaan-perusahaan semikonduktor AI terus berinovasi. Kebijakan Korea Selatan ini muncul untuk mengimbangi negara seperti Amerika Serikat, China, dan Jepang yang juga memberikan dukungan kebijakan besar-besaran untuk memperkuat rantai pasokan semikonduktor di negara mereka.
Semikonduktor adalah pondasi utama perekonomian Korea Selatan yang didorong oleh ekspor. Pada bulan Maret, ekspor chip mencapai angka tertinggi dalam 21 bulan terakhir yaitu sebesar US$ 11,7 miliar, atau hampir seperlima dari total ekspor yang dikirim oleh negara perekonomian terbesar ke-4 di Asia itu.
“Persaingan saat ini dalam semikonduktor adalah perang industri dan perang habis-habisan antar negara,” kata Yoon pada pertemuan para pembuat kebijakan dan eksekutif industri chip dikutip dari CNN.com pada Kamis, (11/4/2024).
Dengan mengalokasikan investasi dan dana, Korea Selatan berencana memperluas penelitian dan pengembangan chip AI seperti unit pemrosesan syaraf tiruan (NPU) dan chip memori bandwidth tinggi generasi berikutnya.
Pemerintah Korea Selatan juga akan mendorong pengembangan kecerdasan umum buatan (AGI) generasi mendatang dan teknologi keselamatan yang melampaui model yang sudah ada.
Yoon telah menetapkan target agar Korea Selatan menjadi salah satu dari tiga negara teratas dalam teknologi AI termasuk chip, dan menguasai 10% atau lebih pangsa pasar semikonduktor global pada 2030.
“Sama seperti kita mendominasi dunia dengan chip memori selama 30 tahun terakhir, kita juga akan menulis sejarah semikonduktor baru dengan chip AI dalam 30 tahun ke depan,” kata Yoon.
Yoon juga mengatakan bahwa gempa baru-baru ini di Taiwan tidak terlalu berdampak pada perusahaan yang berbasis di Korsel. Namun, dia memerintahkan persiapan menyeluruh jika terjadi ketidakpastian.