Jakarta, CNBC Indonesia – Angkatan bersenjata luar angkasa Amerika Serikat (US Space Force) akan mengadakan latihan militer pertama di dunia di orbit Bumi.
Latihan militer yang disebut Victus Haze adalah misi respons taktis luar angkasa pertama yang diadakan oleh US Space Force.
Dalam misi Victus Haze, dua perusahaan yang terlibat adalah Rocket Lab National Security dan True Anomaly. Keduanya akan menunjukkan respons terhadap skenario ancaman di orbit Bumi. Rencananya, latihan akan dilakukan pada tahun 2025.
Skenario yang digunakan dalam latihan militer melibatkan dua satelit. Salah satu satelit akan bergerak tidak terduga atau mendekati satelit lain. Satelit kedua harus merespons dengan upaya untuk mempertahankan satelit atau mencegah satelit musuh menyerang.
IFLScience menyatakan bahwa skenario perang di luar angkasa semakin nyata, terutama bagi tentara AS. Hal ini disebabkan oleh agresivitas China di luar orbit Bumi, bahkan melakukan beberapa tes misterius di orbit Bumi rendah.
“Jumlah dan kompleksitas ancaman di luar angkasa semakin serius. Agar bisa bereaksi cepat terhadap ancaman tersebut, kami harus menyediakan kapabilitas TacRS terbaik yang dimiliki Amerika. Victus Haze membantu kami untuk lebih maju dalam mengenali ancaman dan memastikan bahwa kita semua tetap bebas bergerak di luar angkasa,” kata MacKenzie Bichenough, letnan kolonel di US Space Force.
Biaya latihan militer ini diperkirakan mencapai US$ 92 juta. True Anomaly menyediakan dana sebesar US$ 30 juta dari kas internal untuk berpartisipasi dalam misi ini.