Jelajahi Kisah Terbaru Prabowo Subianto yang humanis Setiap Waktu
Berita  

BMKG Mengungkap Penyebab RI Dilanda Cuaca Panas Ekstrem

BMKG Mengungkap Penyebab RI Dilanda Cuaca Panas Ekstrem

Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan alasan di balik gelombang panas yang melanda Indonesia dalam beberapa pekan terakhir.

Di Indonesia, suhu maksimum harian mencapai 37,2°C di stasiun pengamatan BMKG di Ciputat minggu lalu, meskipun secara umum suhu tertinggi yang tercatat di beberapa lokasi berada pada kisaran 34°C – 36°C hingga saat ini.

BMKG menyebut bahwa gelombang panas dapat dijelaskan melalui dua penjelasan yang saling melengkapi, yaitu karakteristik fenomena dan indikator statistik suhu kejadian.

“Secara karakteristik fenomena, gelombang panas terjadi di wilayah yang berada pada lintang menengah hingga tinggi, baik di belahan bumi utara maupun selatan,” kata BMKG dalam pernyataan resminya.

Selain itu, gelombang panas terjadi di wilayah geografis yang memiliki atau berdekatan dengan massa daratan yang luas, seperti wilayah kontinental atau sub-kontinental.

Sementara itu, Indonesia berada di wilayah ekuator, dengan kondisi kepulauan yang dikelilingi oleh perairan luas.

Secara statistik suhu kejadian, gelombang panas dalam ilmu cuaca dan iklim diartikan sebagai periode cuaca dengan kenaikan suhu yang tidak biasa selama minimal lima hari berturut-turut, sesuai dengan standar Badan Meteorologi Dunia (WMO).

Untuk terkategori sebagai gelombang panas, suatu lokasi harus mencatat suhu maksimum harian yang melebihi ambang batas statistik, misalnya 5 derajat Celcius lebih tinggi dari rata-rata klimatologis suhu maksimum.

BMKG menjelaskan bahwa cuaca panas yang terjadi belakangan ini di Indonesia tidak termasuk dalam kategori gelombang panas jika ditinjau secara mendalam.

“Suhu tinggi ini sudah turun dan sekarang berada dalam kisaran 34 hingga 36°C di beberapa lokasi. Variasi suhu ini masih dalam kisaran normal dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya,” jelas BMKG.

Secara klimatologis, bulan April-Mei-Juni adalah bulan-bulan di mana suhu maksimum mencapai puncaknya di Jakarta, selain bulan Oktober-November.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya:
Begini Saat Ilmuwan Thailand Teliti-Selamatkan Terumbu Karang Memutih

(mkh/mkh)