Jelajahi Kisah Terbaru Prabowo Subianto yang humanis Setiap Waktu
Berita  

Elon Musk Mengalami Kehilangan Duit Rp 899 T Secara Mendadak, Apa yang Terjadi?

Pengusaha Teknologi Asal Amerika Serikat, Elon Musk, Tiba di Terminal VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Sabtu, 19 Mei 2024

Jakarta, CNBC Indonesia – Firma penasihat proksi Glass Lewis merekomendasikan investor Tesla untuk menolak paket pembayaran senilai US$ 56 miliar (Rp 899 triliun) untuk CEO Elon Musk.

Jika disetujui, Musk akan menjadi CEO dengan paket pembayaran tertinggi di Amerika Serikat (AS). Glass Lewis mengungkapkan beberapa alasan dalam laporannya untuk menolak paket pembayaran tersebut.

Salah satunya terkait jumlah yang sangat besar di kala bisnis Tesla sedang menghadapi banyak tantangan kompetisi. Selain itu, laporan Glass Lewis juga menyoroti kecenderungan Musk meluncurkan proyek-proyek yang memakan waktu lama untuk balik modal.

Paket pembayaran itu diajukan oleh dewan direksi dan mendulang banyak protes lantaran hubungan dekat mereka dengan Musk.

Paket pembayaran tersebut tidak meliputi gaji atau bonus tunai. Imbalan yang didapat Musk didasarkan pada nilai pasar Tesla yang meningkat hingga $650 miliar selama 10 tahun sejak 2018. Perusahaan saat ini bernilai sekitar $571,6 miliar, menurut data LSEG.

Pada Januari lalu, hakim Kathleen McCormick dari Pengadilan Delaware telah menolak paket pembayaran yang ditetapkan sebelumnya. Musk tak senang dengan hal tersebut, bahkan berencana memindahkan status perusahaan Tesla dari basis Delaware ke Texas.

Glass Lewis turut mengkritik ide Musk untuk memindahkan perusahaan ke Texas. Firma tersebut mengatakan aksi itu akan menambah risiko dan berdampak pada ketidakpastian keuntungan bagi pemegang saham.

Artikel Selanjutnya:
X/Twitter Sudah Tak Ada Harganya, Elon Musk Rugi Besar

(fab/fab)

Exit mobile version