Jakarta, CNBC Indonesia – China terus berupaya memperkuat industri chip. Sebuah laporan terbaru mengungkapkan bahwa negara tersebut mengalokasikan dana sebesar US$47,5 miliar atau sekitar Rp764 triliun. Langkah yang diambil oleh China ini dikatakan sebagai bagian dari upaya Presiden Xi Jinping untuk menjadikan China sebagai negara adidaya teknologi atau tech superpower.
Dilansir dari CNN Internasional, Selasa (28/5/2024), informasi mengenai rencana investasi China ini berasal dari lembaga yang dikelola oleh pemerintah setempat. Diketahui bahwa besarnya investasi tersebut berasal dari enam bank China, termasuk di antaranya adalah ICBC dan China Construction Bank.
Dengan peta jalan Made in China 2025, China memiliki ambisi untuk menjadi pemimpin dalam berbagai bidang industri, termasuk kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), teknologi nirkabel 5G, dan komputasi kuantum.
Rencana investasi ini merupakan bagian dari proyek “Big Fund” China fase ketiga. Fase pertama proyek ini diluncurkan pada tahun 2014 dengan nilai investasi mencapai 138,7 miliar yuan atau sekitar US$19,2 miliar. Kemudian, fase kedua dilakukan lima tahun kemudian dengan investasi sebesar 204,1 miliar yuan (US$28,2 miliar).
Proyek “Big Fund” ini bertujuan untuk membawa industri semikonduktor China mencapai standar internasional pada tahun 2030, dengan fokus utama pada pembuatan, desain, peralatan, dan bahan chip. Hal ini disampaikan oleh Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi saat peluncuran tahap pertama proyek pada tahun 2014.
Kabar mengenai investasi ini muncul di tengah ketegangan antara China dan Amerika Serikat (AS) dalam perang teknologi. Hubungan kedua negara terus memburuk dalam beberapa tahun terakhir.
Baru-baru ini, AS telah memblokir pasokan chip kecerdasan buatan yang berasal dari China dengan tujuan menghambat Beijing.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya:
Gempa Dahsyat Taiwan Bawa Bencana Baru, HP-Laptop Bisa “Kiamat”
(dce)
