Jakarta, CNBC Indonesia – Starlink resmi beroperasi di Indonesia. Kabarnya juga perusahaan internet berbasis satelit milik Elon Musk itu juga membuka kantor di tanah air.
Namun hingga saat ini belum diketahui siapa yang mengisi manajemen perusahaan di Indonesia. Pihak Tim Legal Starlink Indonesia ditanya mengenai hal ini setelah pertemuan dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) pada Rabu (30/5/2024).
“Bisa didownload di Kementerian AHU [Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan HAM],” kata Krishna di kantor KPPU, Rabu (29/5/2024).
“Tetapi tentu untuk teknis nanti akan bekerja sama dengan orang-orang Indonesia, karyawan Indonesia memang sebenarnya sudah ada,” tambahnya.
Krishna juga mengonfirmasi bahwa kanal layanan pelanggan sudah tersedia di website resmi Starlink. “Sudah ada, silakan dicek di websitenya,” kata Krishna.
Starlink juga menghadapi sejumlah isu sejak mulai beroperasi di Indonesia. Termasuk soal harga promo perangkat yang turun dari Rp 7,8 juta menjadi Rp 4.680.000.
Menurutnya, harga khusus tersebut sesuai dengan hukum dan perusahaan tidak melakukan praktik predatory pricing.
“Sama sekali tidak ada predatory pricing. Promosi yang dilakukan Starlink adalah hal yang wajar dan diperbolehkan oleh hukum,” ungkapnya.
Krishna juga menepis kabar bahwa Network Operation Center (NOC) belum tersedia. Dia mengklarifikasi bahwa NOC bersama dengan infrastruktur lainnya sudah disediakan oleh Starlink di Indonesia, termasuk tempat memblokir konten ilegal dan masalah keamanan.
“Perijinan termasuk NOC, pusat data, pengendali trafik, gateway station sudah ada di Indonesia. Semua itu sudah diperiksa oleh Kominfo, bukan sekali tapi beberapa kali,” tambah Krishna.
Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika menjelaskan bahwa bisnis Starlink di Indonesia dikelola oleh PT Starlink Indonesia, yang merupakan entitas yang berbeda dengan Starlink global.