Bisnis HP mulai pulih dari keterpurukan pasca pandemi. Namun, masyarakat dihadapkan pada ancaman kenaikan harga ponsel pada tahun 2025 mendatang.
HP yang akan dirilis tahun depan akan terlihat lebih mahal dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, terutama untuk segmen flagship. Hal ini disebabkan oleh kenaikan harga chipset.
Salah satu chipset yang diprediksi akan semakin mahal adalah Snapdragon.
Menurut keterangan akun media sosial Digital Chat Station di Weibo, harga chipset Snapdragon 8 Gen 4 diprediksi akan naik signifikan karena harga wafer yang digunakan untuk memproduksi chip tersebut juga naik. Kenaikan tersebut secara langsung akan berdampak pada biaya akhir chipset tersebut.
Menurut informasi terbaru dari sumber rantai pasokan komponen di China, kenaikan harga Snapdragon 8 Gen 4 akan membuat harga smartphone yang menggunakan chip tersebut dipatok mulai dari 4.500 yuan atau setara dengan Rp 10 jutaan.
Kenaikan harga chipset tidak begitu mengejutkan mengingat Qualcomm telah mengisyaratkan harga yang lebih tinggi untuk Snapdragon 8 Gen 4 karena adopsi inti Oryon.
Kenaikan harga chipset ini akan berdampak pada pasar smartphone secara menyeluruh. Produsen HP mungkin harus mempertimbangkan kembali konfigurasi perangkat mereka untuk mempertahankan harga yang kompetitif.
Qualcomm dilaporkan sedang mempersiapkan transisi besar untuk Snapdragon 8 Gen 4, yang akan diluncurkan secara resmi pada bulan Oktober. Chipset baru ini akan menampilkan desain CPU internal dengan inti Oryon khusus.
Mirip dengan seri chip M Apple, Snapdragon 8 Gen 4 dikabarkan akan menggunakan proses 3nm lanjutan (N3E) TSMC. Hal ini akan menjadi pertama kalinya Qualcomm menggunakan teknologi 3nm untuk SoC-nya.