Jelajahi Kisah Terbaru Prabowo Subianto yang humanis Setiap Waktu
Berita  

Hati-Hati! Ada Modus Baru Penipuan Melalui Kripto, Saldo Rekening Bisa Hilang!

Jakarta, CNBC Indonesia – Tindakan penipuan online semakin mengerikan untuk menipu korbannya. Hal ini dipicu oleh perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang memudahkan aksi penjahat siber.

Salah satu modusnya adalah dengan memanfaatkan deepfake berbasis AI untuk menipu korban. Hal ini diungkapkan CEO Braintrust, Adam Jackson.

Dalam wawancara dengan TheStreet, Jackson mengatakan para penipu menggunakan AI untuk menciptakan deepfake yang realistis guna membuat konten phishing.

Phishing adalah modus di mana penipu membuat skenario tertentu untuk memancing reaksi korban agar terjebak dalam penipuan.

Contohnya adalah video deepfake yang menunjukkan miliarder Elon Musk sedang mempromosikan skema kripto tertentu. Selanjutnya, AI akan menyebarkan email phishing yang menargetkan korban untuk berinvestasi di bursa kripto, padahal kinerjanya tidak seindah video deepfake yang disebar.

“Bots AI akan menyebarkan konten palsu di media sosial untuk menggembar-gemborkan skema penipuan. Tool tersebut akan menciptakan artikel palsu untuk memanipulasi sentimen pasar,” kata dia, seperti yang dikutip dari TheStreet, Kamis (20/6/2024).

Lebih lanjut, Jackson menyatakan bahwa AI juga dapat menganalisis data dalam jumlah besar, mengidentifikasi celah pada platform perdagangan kripto, meretas password akun kripto, dan bahkan memprediksi karakter pengguna untuk melancarkan strategi penipuannya.

“Ia menyebutkan bahwa kampanye ini akan meningkatkan optimisme investor, memicu volatilitas pasar, dan bahkan mendorong penjualan impulsif (panic selling). Akibatnya, akan terjadi kerugian finansial yang besar bagi individu maupun institusi,” jelasnya.

Jackson menyarankan beberapa langkah untuk menghindari praktik penipuan di internet. Pertama, tidak merespons email dari orang yang tidak dikenal, terutama jika isinya terkait uang atau kripto.

Kedua, pastikan akun kripto Anda dilindungi dengan otentikasi dua-faktor. Gunakan alat Google Authenticator sebagai alat otentikasi, bukan dari ponsel.

“Pastikan juga menggunakan password yang unik untuk akun kripto Anda,” katanya.

Jackson juga mengingatkan agar tidak mudah percaya dengan peluang investasi yang terlalu menggiurkan. Masyarakat juga diimbau untuk melaporkan aktivitas mencurigakan di internet ke otoritas setempat.

Tetap waspada terhadap modus penipuan di internet agar terhindar dari perangkap penipu yang ingin menguras rekening Anda!