Jakarta, CNBC Indonesia – Bahaya HP bukan hanya tentang ancaman kecanduan media sosial. Dampak lain yang sering disebut adalah cahaya biru atau blue light pada ponsel. Sebenarnya, cahaya biru bukan hanya berasal dari layar ponsel saja. Sebagian besar paparan cahaya biru berasal dari Matahari, dan layar perangkat hanya memberikan dampak kecil.
Sudah banyak penelitian tentang cahaya biru dan dampaknya pada mata. Salah satunya berasal dari penelitian di Universitas Toledo tahun 2018 dengan judul Blue Light causes Blindness atau cahaya biru menyebabkan kebutaan.
Salah satu penelitian dari The Guardian juga membahas percepatan kebutaan akibat cahaya biru dari ponsel. Namun, menurut IFL Science, tidak semua klaim tersebut benar.
Sebuah penelitian yang meneliti paparan cahaya biru selama dua jam mengklaim bahwa DNA mengalami kerusakan parah dan menyebabkan kematian. Namun, penelitian tersebut dilakukan pada tikus sehingga hasilnya belum tentu bisa diterapkan pada manusia.
Penelitian Cochrane pada tahun 2023 meninjau 17 uji klinis terkait lensa pemfilteran cahaya biru dan non-biru pada mata. Hasilnya menunjukkan bahwa lensa filter cahaya biru tidak mengurangi gejala mata tegang saat penggunaan komputer dibandingkan dengan lensa non-cahaya biru.
American Academy of Ophtalmology menyatakan bahwa ketegangan mata akibat penggunaan perangkat digital disebabkan oleh kurangnya kedipan mata, bukan karena paparan cahaya biru.
Selain itu, cahaya biru juga mempengaruhi tidur. Setengah dari 36 penelitian yang ditinjau menemukan bahwa efek lelah dan efektivitas tidur berkurang akibat paparan cahaya biru. Namun, penelitian tersebut tidak mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti waktu hingga tidur, kualitas tidur, dan durasi tidur.
Penelitian terbaru juga menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam memengaruhi kantuk, tidur, atau ritme tidur dan bangun akibat paparan cahaya biru, merah redup, kuning, dan putih.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya:
Tanda Kejayaan TikTok Mulai Runtuh dan Penyebabnya
(dem/dem)
