Presiden AS Joe Biden hadir dalam debat presiden pertama yang diselenggarakan oleh CNN di Atlanta, Georgia, AS pada 27 Juni 2024. AS telah mengucurkan jutaan dolar investasi serta menerapkan aturan-aturan untuk menghambat perkembangan industri kecerdasan buatan (AI) di China.
Namun, upaya AS tersebut dinilai tidak membantu perkembangan industri AI secara sehat. Bahkan, upaya ini dianggap akan menimbulkan perpecahan dalam tata kelola global, seperti yang diungkapkan oleh perwakilan China untuk PBB.
AS mengeluarkan rancangan peraturan yang melarang atau mewajibkan pemberitahuan terkait investasi dalam sektor AI dan teknologi lain di China. Presiden Biden berargumen bahwa teknologi AI yang dikembangkan China dapat mengancam keamanan nasional AS.
Dalam pertemuan setelah Majelis Umum PBB, Duta Besar China untuk PBB, Fu Cong, menegaskan penentangannya terhadap sanksi-sanksi yang diterapkan AS. Dia juga menyatakan bahwa tindakan AS tersebut tidak mendukung lingkungan bisnis yang inklusif.
Resolusi PBB menekankan pentingnya menciptakan lingkungan bisnis yang adil, terbuka, inklusif, dan non-diskriminatif dalam pengembangan sistem kecerdasan buatan yang aman, terjamin, dan dapat dipercaya.
Fu Cong meminta pemerintahan Biden untuk membatalkan keputusannya dan menyatakan bahwa tindakan AS tidak akan membantu perkembangan teknologi AI secara sehat. Departemen Keuangan AS telah menerbitkan peraturan terkait hal ini setelah Presiden Biden menandatangani perintah eksekutif pada bulan Agustus sebagai langkah untuk mencegah teknologi AS membantu Tiongkok dalam pengembangan teknologi canggih dan dominasi pasar global.
