Pemilik TikTok, Bytedance kalah dalam gugatan di pengadilan Uni Eropa terkait digolongkannya TikTok sebagai gatekeeper dalam aturan terkait pasar digital di wilayah tersebut. Para hakim menyatakan bahwa Bytedance telah memenuhi ambang batas terkait aturan tersebut, termasuk nilai pasar global, jumlah pengguna TikTok di Eropa, dan periode penguasaan pasar. Bahkan popularitas TikTok disamakan dengan raksasa teknologi lain, seperti Meta dan Alphabet.
Bytedance menyatakan kecewa dengan keputusan tersebut namun tetap berkomitmen untuk mematuhi kewajiban relevan dari aturan tersebut. Mereka akan melakukan evaluasi langkah selanjutnya dan mematuhi kewajiban hingga tenggat Maret.
Meski demikian, Bytedance masih memiliki kesempatan untuk mengajukan banding ke pengadilan tertinggi di Eropa. Selain Bytedance, sejumlah perusahaan lain juga dianggap sebagai gatekeeper, seperti Alphabet, Apple, Amazon, Booking.com, Meta, dan Microsoft.
Platform yang dianggap sebagai gatekeeper harus memastikan pasar digital terbuka dan adil. Mereka harus membebaskan pihak ketiga untuk terhubung dengan layanan mereka, tidak memprioritaskan produk milik sendiri, dan tidak memaksa developer untuk menggunakan sistem pembayaran atau layanan milik mereka.
