Nvidia, perusahaan chip AS memilih untuk membuat produk flagship khusus untuk pasar China. Ini dilakukan agar perusahaan dapat mematuhi aturan kontrol ekspor yang diberlakukan oleh pemerintahan Joe Biden.
Nvidia mengalami dampak dari pembatasan pengiriman chip ke China, sehingga mereka memutuskan untuk meluncurkan chip yang lebih rendah spesifikasinya ke China untuk menghindari kontrol ekspor AS.
Sementara itu, Nvidia juga sedang mengembangkan chip AI flagship terbaru. Mereka sebelumnya telah merilis seri Blackwell pada bulan Maret untuk diproduksi massal akhir tahun ini. Chip Blackwell menggunakan dua kotak silikon yang berbeda dan dilaporkan lebih cepat dari generasi sebelumnya.
Chip terbaru dari seri Blackwell adalah B200 yang diklaim 30 kali lebih cepat dibanding chip pendahulunya. Chip ini lebih canggih dalam menjawab chatbot, seperti dilansir dari Reuters.
Langkah ini diambil setelah pendapatan Nvidia di China mengalami penurunan, dari 26% dua tahun lalu menjadi 17% pada akhir Januari lalu karena adanya perluasan sanksi teknologi AS terhadap China.
Meskipun penjualan chip H20 awalnya tidak begitu memuaskan, Nvidia berhasil meraih kesuksesan dengan chip tersebut di pasar China. Chip Nvidia tersebut kini menjadi yang paling canggih dan lebih terjangkau dibandingkan dengan yang ditawarkan oleh Huawei.
Dua sumber yang dikutip oleh Reuters memperkirakan bahwa penjualan chip H20 dari Nvidia berkembang pesat. SemiAnalysis bahkan memperkirakan bahwa Nvidia dapat menjual lebih dari 1 juta chip H20 di China sepanjang tahun 2024.
AS juga terus melakukan pemblokiran teknologi ke China, termasuk rencana pembatasan pada Model AI tercanggih yang menjadi inti dari sistem AI buatan ChatGPT.
