Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia lagi-lagi disebut bos Apple dalam pembicaraan soal laporan keuangan produsen iPhone tersebut. Apple membanggakan penjualan iPhone di RI yang terus-terusan menembus rekor. CEO Apple Tim Cook menyatakan bahwa Apple berhasil mencetak rekor pendapatan per kuartal di Indonesia. Selain RI, rekor pendapatan juga dibukukan Apple di Kanada, India, Filipina, Thailand, Prancis, Jerman, Meksiko, dan Inggris.
“Kami mencatat rekor pendapatan kuartalan di lebih dari dua lusin negara dan wilayah,” kata Cook dalam conference call dengan media usai rilis laporan keuangan Apple periode April-Juni 2024. Indonesia juga disebut-sebut oleh CFO Apple Luca Maestri. Maestri mengungkapkan bahwa Apple meraup US$ 39,3 miliar dari penjualan iPhone. Ia mengakui bahwa pendapatan Apple dari iPhone turun 1 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Namun, pendapatan dari iPhone justru menembus rekor di beberapa negara. “Kami membukukan rekor kuartalan di beberapa negara termasuk UK, Spanyol, Polandia, Meksiko, Indonesia, dan Filipina,” kata Maestri.
Namun, pertumbuhan pendapatan Apple di Indonesia ternyata bukan karena produk terbaru mereka, iPhone 15, laris manis diburu warga RI. Apple justru mengandalkan penjualan iPhone ‘jadul’ berharga murah. Dalam laporan IDC khusus pasar Indonesia, tercatat pertumbuhan tersebut dipimpin oleh seri iPhone yang diproduksi Apple. Associate Market Analyst IDC Indonesia, Vanessa Aurelia, menuturkan HP premium dengan rentang harga US$ 800-1.000 (Rp 12,7-15,9 jutaan) tumbuh paling besar. Dia mengatakan sejak beberapa tahun lalu ketika iPhone 11 diperkenalkan, Apple mulai melakukan penetrasi ke ponsel premium dengan harga yang lebih terjangkau. “Baru-baru ini, Apple juga meningkatkan porsi iPhone 13 di Indonesia mulai semester kedua tahun lalu. Strategi ini efektif dengan menggelar diskon untuk model tersebut,” kata Vanessa melalui keterangan resmi yang diterima CNBC Indonesia. “Kedua model tersebut meningkatkan portofolio Apple untuk segmen non-premium.” IDC mencatat pada segmen HP mid-range dengan harga berkisar US$ 200-600 (Rp 3,2-9,5 jutaan), Apple juga turut berkontribusi paling besar bersama dengan Samsung, Vivo, dan Xiaomi. Segmen mid-range ini mencatat pertumbuhan paling besar sebanyak 73,4%.
Babak belur di di China
Penjualan iPhone memang sedang lesu. Untungnya, Apple masih bisa menyelamatkan laju pertumbuhan pendapatan perusahaan karena iPad justru laris manis. Pendapatan iPhone terpukul oleh kelesuan penjualan di China. Penjualan iPhone di China merosot dari US$ 15,8 miliar menjadi US$ 14,7 miliar. Berdasarkan data Canalys, penjualan iPhone pada April-Juni 2024 jatuh dari 10,4 juta unit menjadi 9,7 juta unit. Pendapatan Apple dari penjualan iPad melonjak dari US$ 5,8 miliar menjadi US$ 7,2 miliar. Pendorongnya adalah peluncuran produk dalam jumlah terbanyak dalam beberapa tahun terakhir. Penjualan iPhone masih belum terdongkrak meskipun Apple sudah memberikan diskon gila-gilaan untuk iPhone di China. Penyebabnya adalah persaingan yang makin ketat, terutama melawan HP baru Huawei. Dalam wawancara dengan CNBC International, CEO Apple Tim Cook menyatakan Apple berusaha mengungkit penjualan mengandalkan Apple Intelligence, fitur kecerdasan buatan milik Apple. “Apa yang kami lakukan adalah mengerahkan lebih banyak orang, yang tadinya bekerja untuk proyek lain, untuk AI. Dari sisi pandang data center, kami punya pendekatan hybrid. Jadi kami punya [teknologi] sendiri dan kami bermitra dengan pihak lain. Jadi capex tersebut akan ada di laporan keuangan mitra kami, dan kami mencatatnya sebagai pengeluaran,” kata Cook.