Jakarta, CNBC Indonesia – Pekerja Samsung Electronics bersiap untuk memulai demo besar-besaran. Serikat pekerja terbesar di Korea Selatan mengumumkan bahwa mereka akan melakukan mogok kerja selama 4 hari, dimulai dari Kamis (15/8/2024).
Mereka menuntut perusahaan teknologi asal Korea Selatan tersebut untuk menaikkan upah dan bonus setelah negosiasi dengan manajemen pada bulan Juli tidak mencapai kesepakatan.
Lee Hyun-kuk, Wakil Presiden National Samsung Electronics Union (NSEU), mengungkapkan dalam siaran langsung di YouTube bahwa mogok kerja ini disusun secara strategis untuk “membuat perusahaan menderita”.
Ia menambahkan bahwa serikat pekerja, yang beranggotakan 36.500 orang atau sekitar 30% dari total tenaga kerja Samsung Electronics Korea Selatan, memperkirakan perusahaan tidak akan memiliki cukup tenaga cadangan untuk menjaga produksi selama mogok kerja. Hal ini disebabkan banyak pekerja akan memanfaatkan libur nasional pada Kamis.
Samsung menyatakan dalam pernyataannya bahwa perusahaan berkomitmen untuk memastikan tidak ada gangguan dalam proses produksi dan akan tetap mengikuti prinsip ‘tidak bekerja, tidak dibayar’.
“Sementara kami terus berupaya untuk melanjutkan negosiasi dengan serikat pekerja,” kata Samsung seperti dilaporkan oleh Reuters pada Rabu (14/8/2024).
Serikat pekerja sebelumnya telah mengumumkan mogok tanpa batas waktu, namun kemudian meminta anggota untuk kembali bekerja pada awal Agustus setelah serangkaian negosiasi dengan manajemen tidak membuahkan hasil.
Mereka akan terus menuntut kenaikan gaji dan tunjangan yang lebih baik dari Samsung dengan melakukan mogok yang tidak terduga.
Samsung Electronics juga mengklaim bahwa mogok kerja yang dilakukan bulan sebelumnya tidak mengganggu proses produksi.