Jelajahi Kisah Terbaru Prabowo Subianto yang humanis Setiap Waktu
Berita  

Ilmuwan Mengungkap Informasi Terbaru Tentang Manusia Flores, Diyakini Masih Berada di Sekitaran

Ilmuwan Mengungkap Informasi Terbaru Tentang Manusia Flores, Diyakini Masih Berada di Sekitaran

Dalam sebuah penemuan, tim peneliti dari Universitas Tokyo dan Universitas Griffith menemukan fakta terbaru tentang manusia Flores. Mereka mengumumkan temuan nenek moyang makhluk itu yang sedikit lebih pendek.

Manusia Flores atau Homo Floresiensis merupakan makhluk pendek seperti hobbit dalam cerita fiksi The Lord of the Rings. Para peneliti menemukan fosil sekitar 20 tahun lalu.

Uniknya, ukuran makhluk ini berbeda jauh dengan manusia dewasa modern. Tinggi tubuhnya hanya 106 cm, otak berukuran kecil, tidak memiliki dagu, dan telapak kakinya rata.

Fosil yang ditemukan awalnya diduga berusia 60 ribu hingga 100 ribu tahun lalu. Sementara fosil terbaru yang ditemukan di situs Mata Menge, Flores berusia jauh lebih tua mencapai 700 ribu tahun.

Hasil temuan tersebut memperlihatkan tinggi fosil itu lebih pendek. Selain itu, tulang lengannya ditemukan sangat kecil.

“6 cm lebih pendek dari para hobbit,” ujar salah satu peneliti dari Pusat Penelitian Evolusi Manusia Australia Universitas Griffith, Adam Brumm.

Sejarah evolusi manusia Flores belum diketahui secara pasti, namun diperkirakan berasal dari sekelompok hominin Asia atau Homo Erectus yang terisolasi di pulau Indonesia sekitar 1 juta tahun lalu.

Perdebatan masih berlanjut mengenai keberadaan manusia Flores. Para kelompok arkeolog menemukan serpihan atau fosil yang diyakini sebagai Homo floresiensis di Liang Bua, gua besar yang berada di Kepulauan Flores.

Antropolog Gregory Forth mengungkapkan bahwa manusia flores masih ada setelah warga lokal suku Lio bersaksi melihat keberadaan Homo floresiensis. Namun peneliti Smithsonian Institution, Matthew Tocheri, meragukan hipotesis tersebut. Menurutnya, kemungkinan besar manusia Flores sudah punah.

Ilmuwan Flinders University, Corey Bradshaw, juga setuju dengan pendapat Tocheri bahwa populasi yang hanya terlihat oleh 30 warga lokal tidak bisa bertahan di tengah manusia modern. Ini karena diperlukan populasi yang lebih besar untuk menghindari kepunahan spesies.

Dengan demikian, masih banyak perdebatan dan penelitian yang perlu dilakukan untuk memahami lebih lanjut mengenai manusia Flores dan nasibnya di masa kini.