Jelajahi Kisah Terbaru Prabowo Subianto yang humanis Setiap Waktu
Berita  

1. Lima Raja Hacker yang Menguasai Dunia dengan Keahlian Mereka 2. Lima Master Cybercriminal yang Merajai Dunia Internet 3. Lima Hacker Canggih yang Mempermalukan Keamanan Dunia Maya 4. Lima Juru Bahaya Digital yang Menggebrak Dunia Teknologi 5. Lima Pelaku Kejahatan Siber Teratas yang Menyulitkan Keamanan Dunia Online

Jakarta, CNBC Indonesia – Ada sejumlah nama peretas atau hacker yang terkenal dalam serangan siber di seluruh dunia. Mereka bahkan dikenal sebagai “raja” hacker dunia. Para raja hacker ini telah menyebabkan banyak korban dan merugikan banyak pihak, termasuk secara finansial.

Salah satunya adalah LockBit, dimana sosok pengembang ransomware LockBit akhirnya terungkap sebagai Dmitry Yuryevich Khoroshev (31) oleh Badan Kejahatan Nasional Inggris. LockBit dituduh melakukan berbagai tindak kejahatan seperti pencucian uang, penipuan, dan pemerasan.

Kemudian ada juga Brain Cipher, kelompok ransomware yang baru mulai beroperasi pada awal Juni 2024. Mereka tidak hanya menargetkan Indonesia, tetapi juga organisasi di seluruh dunia. Operasi Brain Cipher mirip dengan ransomware lainnya, di mana mereka membobol jaringan korban dan mengenkripsi data untuk dimanfaatkan dalam pemerasan.

Selain itu, ada pula Lazarus, kelompok hacker yang terafiliasi dengan Korea Utara. Mereka sering melakukan serangan phishing, dengan kendala paling baru adalah mengirim malware ke perusahaan kripto sebagai email dari investor.

APT42 adalah kelompok hacker dari Iran yang agresif dalam membobol kampanye kandidat presiden AS dari Partai Republik dan Demokrat. Mereka juga menargetkan militer, pemerintah, dan organisasi diplomasi Israel.

Terakhir, Radar/Dispossessor didirikan pada Agustus 2023 dan dipimpin oleh seseorang dengan moniker “Brain.” Kelompok ini menargetkan perusahaan kecil dan menengah di seluruh dunia, termasuk rumah sakit.

Sejumlah kelompok hacker ini telah menyebabkan kerugian yang signifikan, baik secara finansial maupun dalam bentuk kerugian data. Tindakan mereka menjadi ancaman serius bagi keamanan siber di seluruh dunia.