Beberapa negara membatasi aliran alat semikonduktor ke China. Namun, China mengancam akan memotong akses mineral ke Jepang sebagai balasannya. Mineral ini sangat penting untuk produksi otomotif, yang merupakan ekspor terbesar Jepang.
Toyota dan Tokyo Electron, produsen chip asal Jepang, diketahui menjadi yang paling rentan terpengaruh jika masalah ini terus berlanjut. Ancaman ini muncul setelah Jepang mengumumkan pembatasan lebih lanjut terhadap layanan dan penjualan alat chip ke perusahaan-perusahaan di China.
Konflik ini bermula dari Amerika Serikat (AS) yang membujuk sejumlah negara untuk memberlakukan pembatasan terhadap China. AS telah memberlakukan berbagai pembatasan perdagangan dengan China, termasuk larangan ekspor chip canggih ke negara tersebut.
Pemerintahan Joe Biden juga mendesak Jepang untuk meningkatkan pembatasan terhadap China, khususnya di sektor semikonduktor. Sementara itu, perusahaan Belanda, ASML, ikut melarang alatnya dijual ke China. ASML merupakan produsen terbesar sistem fotolitografi yang digunakan dalam produksi chip.
Hal ini akan menjadi pukulan berat bagi China, karena negara tersebut merupakan klien terbesar ASML dengan kontribusi 20% pemesanan perusahaan hingga saat ini.