Jakarta, CNBC Indonesia – Pada tahun 2030, tidak hanya 5G yang akan tersedia di seluruh dunia. Beberapa negara dilaporkan masih menggunakan layanan 2G dan 3G.
Dalam laporan GSMA yang berjudul The Mobile Economy Asia Pasifik 2024, penggunaan kedua jaringan tersebut memang tidak terlalu banyak. Hanya sekitar di bawah 10%, tidak sebanyak 5G yang mencapai sekitar 56% di seluruh dunia.
Indonesia merupakan salah satu negara yang masih menggunakan 2G pada tahun 2030. Menurut laporan tersebut, penggunaan 2G di Indonesia sebesar 1%.
Negara lain yang masih mengadopsi kedua jaringan tersebut termasuk India. Penggunaan jaringan 2G sebesar 2% dan 3G kurang dari 1% pada tahun 2030.
Beberapa negara lain yang masih menggunakan 2G dan 3G pada tahun 2030 termasuk Bangladesh (2G sebesar 5% dan 3G sebesar 2%), Pakistan (2G: 7% dan 3G: 1%), dan Filipina (2G: 1% dan 3G: 2%).
Ketika ditanya tentang penggunaan 2G dan 3G pada tahun 2030, Kepala Pasifik GSMA Julian Gorman menjelaskan bahwa penggunaannya hanya pada sistem yang tersisa. Meskipun saat ini, standar jaringan yang akan digunakan ke depan adalah 4G.
Jumlah penggunaan kedua jaringan itu diperkirakan akan terus menurun seiring berjalannya waktu. Menurut Julian, kedua jaringan tersebut hanyalah sistem yang tersisa yang sudah digunakan cukup lama.
Dia mendorong para pengguna, baik individu maupun industri, untuk beralih ke teknologi yang lebih baru. Hal ini karena penggunaan teknologi yang lebih baru memiliki dampak yang lebih baik dan memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi.
Dengan beralih ke jaringan yang lebih baru seperti 4G, maka penggunaan 2G dan 3G dapat dihentikan. Hal ini akan membuat penggunaan jaringan menjadi lebih efisien di masa mendatang.